JAKARTA, suararembang.com - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya transparansi dalam proses pemeriksaan terkait insiden yang melibatkan tujuh anggota Brimob dan pengemudi ojek online, Affan Kurniawan.
Dalam pernyataannya di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu 31 Agustus 2025, Presiden meminta agar penyelidikan dilakukan secara cepat dan terbuka sehingga masyarakat dapat mengikuti jalannya proses dengan jelas.
Baca Juga: Prabowo Umumkan Pencabutan Tunjangan DPR dan Moratorium Kunjungan Luar Negeri
"Terhadap petugas yang kemarin melakukan kesalahan ataupun pelanggaran, saat ini Kepolisian RI telah melakukan proses pemeriksaan," kata Prabowo dalam konferensi pers di Istana.
Ia menambahkan bahwa kecepatan dan keterbukaan sangat penting demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.
"Ini telah saya minta dilakukan dengan cepat, dengan transparan, dan dapat diikuti secara terbuka oleh publik," tegasnya.
Sebelumnya, Polri melalui Kadiv Propam Irjen Abdul Karim menyampaikan bahwa pemeriksaan awal telah dilakukan terhadap tujuh anggota Brimob yang berada di dalam kendaraan taktis (rantis) saat peristiwa berlangsung.
Hasil pemeriksaan menyatakan ketujuhnya terbukti melakukan pelanggaran kode etik profesi Polri.
"Tujuh orang terduga pelanggar telah terbukti melanggar kode etik profesi kepolisian," ujar Irjen Karim kepada awak media di Mabes Polri, Jumat 29 Agustus 2025 lalu.
Penegasan Presiden Prabowo menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh proses hukum berjalan sesuai aturan.
Dengan langkah ini, diharapkan penyelesaian kasus bisa memberi kepastian dan menjaga rasa keadilan masyarakat.
Kasus ini sekaligus menjadi momentum bagi aparat untuk terus memperkuat disiplin, profesionalisme, serta transparansi dalam menjalankan tugas.
Dukungan publik diharapkan tetap terjaga sembari menanti hasil akhir dari pemeriksaan resmi yang dilakukan pihak berwenang.***
Artikel Terkait
Prabowo Umumkan Pencabutan Tunjangan DPR dan Moratorium Kunjungan Luar Negeri