Keputusan Tegas MKD: Nafa Urbach Dinonaktifkan 3 Bulan, Plus Isu Flashdisk 7 Menit

JAKARTA, suararembang.com - Polemik seputar nama Nafa Urbach kembali memuncak.

Belum lama setelah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) mengeluarkan putusan terkait pelanggaran etiknya, muncul pula kabar lama yang tiba-tiba viral: isu video berdurasi tujuh menit yang dikaitkan dengan Nafa Urbach dan politisi Ahmad Sahroni.

Baca Juga: NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI, Simak Fakta-Faktanya

Kedua alur ini, hasil MKD dan flashback kasus video, kini menjadi sorotan publik dan media.

Hasil Sidang MKD terhadap Nafa Urbach

Pada Rabu, 5 November 2025, dalam sidang di kompleks parlemen Senayan, MKD memutuskan bahwa Nafa Urbach terbukti melanggar kode etik sebagai anggota Dewan.

Sanksinya: ia dinonaktifkan selama tiga bulan dan selama masa penonaktifan tidak memperoleh hak keuangan DPR.

Baca Juga: Nafa Urbach Minta Maaf Usai Pernyataannya soal Tunjangan Rumah DPR Tuai Kritik

MKD juga memberi peringatan agar Nafa lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan menjaga perilaku sebagai wakil rakyat.

Sanksi tersebut menjadi yang paling ringan di antara tiga nama yang dijatuhi hukuman — dibandingkan misalnya dengan Sahroni yang diskors enam bulan.

Keputusan ini mengguncang jagat politisi dan selebritas yang kini merangkap sebagai wakil rakyat.

Flashback Kasus Viral: Isu Video 7 Menit

Di sisi lain, publik kembali dibikin heboh dengan kabar lama yang muncul ke permukaan: isu video berdurasi tujuh menit yang dikaitkan dengan Nafa Urbach dan Ahmad Sahroni, dan sebuah flashdisk putih yang kabarnya hilang.

Menurut laporan, unggahan di media sosial menyebut bahwa “flashdisk putih milik Ahmad Sahroni” yang hilang tersebut berisi video berdurasi tujuh menit bersama Nafa Urbach.

Namun laporan menyebut bahwa belum ada bukti sah yang menguatkan keberadaan video tersebut. Pengamat hukum menilai isu ini rawan hoaks dan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati.

Isu ini seakan kembali memunculkan bayangan masa lalu Nafa Urbach yang kini juga menduduki kursi legislatif — suatu kombinasi yang sangat menarik bagi wajar publik.