Heboh Bandara Morowali: Bandara Tanpa Pemerintah, Bikin Publik Gelisah

MOROTAI, suararembang.com - Masyarakat dan pejabat kini ramai membahas keberadaan Bandara IMIP, fasilitas udara di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Isu panas muncul setelah dikatakan bahwa bandara ini beroperasi tanpa perangkat negara seperti imigrasi, bea cukai, dan layanan navigasi penerbangan. 

Baca Juga: Kebakaran di Pabrik Nikel Morowali, Cermin Buram Keselamatan Kerja di Kawasan IMIP

Bandara Tapi Nyaris Tanpa Pengawasan Negara

Menurut pernyataan pejabat tinggi, bandara itu meskipun aktif, tidak memiliki petugas resmi dari negara.

Artinya tidak ada bea cukai, imigrasi, keamanan bandara, maupun layanan navigasi penerbangan (airnav). 

Situasi ini dianggap sebagai anomali dalam sistem regulasi transportasi dan keamanan nasional. 

Sempat Viral: Bandara Morowali Disebut Ilegal

Kehadiran isu ini memicu spekulasi luas di media dan medsos: sebagian pihak menyebut Bandara IMIP sebagai ilegal, bahkan menyamakan dengan negara dalam negara.

Namun dari data publik disebutkan bahwa di Morowali memang ada dua bandara berbeda: satu milik pemerintah dan satu milik swasta (IMIP).

Bandara swasta inilah yang menjadi pusat kontroversi. 

Ancaman bagi Kedaulatan dan Keamanan Ekonomi

Pejabat yang menyoroti situasi ini, termasuk Sjafrie Sjamsoeddin selaku Menteri Pertahanan, mengingatkan bahwa keberadaan bandara tanpa pengawasan negara berpotensi membuka celah untuk penyelundupan barang dan mobilitas tenaga kerja asing tanpa kontrol. 

Itu sebabnya, pemerintah berjanji akan mengevaluasi status dan pengawasan terhadap bandara tersebut lewat regulasi dan tindakan tegas. 

Kerancuan Informasi: Bandara Mana yang Dimaksud?

Publik sempat bingung saat kabar bandara diresmikan presiden beredar. Faktanya, bandara milik pemerintah dibuka tahun 2018 dan dikelola resmi oleh negara.

Sementara bandara IMIP adalah fasilitas swasta, dengan status domestik dan pengoperasian khusus. 

Kesalahan penyebutan Bandara Morowali tanpa membedakan antara keduanya menimbulkan misinformasi yang menyesatkan banyak orang.