REMBANG, suararembang.com - Setiap tanggal 1 Desember, dunia memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS). Momen ini menjadi pengingat penting bagi upaya penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS.
Di Kabupaten Rembang, data dari Dinas Kesehatan menunjukkan dinamika yang patut diwaspadai.
Secara keseluruhan, Kabupaten Rembang mencatatkan penurunan tipis jumlah kasus terdata yang terkait dengan HIV/AIDS. Total kasus turun dari 119 pada tahun 2023 menjadi 114 pada tahun 2024.
Namun, penurunan total ini tidak merata. Analisis data per kecamatan menunjukkan lonjakan signifikan di beberapa wilayah. Hal ini menandakan fokus penjangkauan dan edukasi harus diperketat.
Lonjakan Kasus Tertinggi: Sorotan Utama di Rembang
Peringatan HAS tahun ini menyoroti pentingnya penjangkauan yang lebih merata. Terutama di kecamatan yang mengalami peningkatan tajam dalam setahun terakhir.
| Kecamatan | Jumlah Kasus 2023 | Jumlah Kasus 2024 | Kenaikan |
| Sale | 5 | 10 | +100% |
| Lasem | 11 | 15 | +4 |
| Sluke | 5 | 9 | +4 |
| Sulang | 5 | 7 | +2 |
| Gunem | 1 | 2 | +1 |
Kecamatan Sale mencatat kenaikan tertinggi, dua kali lipat dari tahun sebelumnya, yakni dari 5 menjadi 10 kasus. Peningkatan signifikan juga terjadi di Lasem dan Sluke.
Peningkatan ini membutuhkan perhatian khusus dari program kesehatan masyarakat setempat.
Fokus Reduksi Kasus Berhasil
Di sisi lain, upaya penanggulangan dan pencegahan tampak berhasil di beberapa wilayah lain. Beberapa kecamatan berhasil menekan angka kasus dengan signifikan di tahun 2024.
-
Sarang: Kecamatan ini berhasil menekan jumlah kasus dari 20 menjadi 12 (turun 8 poin).
-
Rembang: Jumlah kasus di pusat kota turun dari 19 menjadi 14 (turun 5 poin).
-
Pancur: Penurunan drastis terjadi di Pancur, dari 9 menjadi hanya 4 kasus (turun 5 poin).
Pesan Hari AIDS Sedunia untuk Kabupaten Rembang
Data ini menjadi cerminan bahwa pekerjaan pencegahan HIV/AIDS harus terus dilakukan secara masif. Penurunan total adalah kabar baik, tetapi lonjakan kasus di Sale, Lasem, dan Sluke tidak boleh diabaikan.
Pemerintah Kabupaten Rembang, melalui dinas terkait, diimbau agar segera menyesuaikan strategi. Program edukasi tentang pentingnya tes HIV (VCT), pencegahan penularan, dan penggunaan kondom harus ditingkatkan. Selain itu, akses pada layanan pengobatan ARV (Antiretroviral) harus dipastikan mudah dijangkau.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.