JAKARTA, suararembang.com - Kebakaran yang melanda gedung Terra Drone di Jakarta pada Selasa, 9 Desember 2025, menelan korban jiwa dalam jumlah besar.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta, Bayu Meghantara, ungkap beberapa penyebab kematian para korban.
Baca Juga: Kebakaran Hanguskan 18 Jongko Kayu Palet di Jalan Pasir Koja Bandung
Bayu menjelaskan bahwa banyaknya korban meninggal disebabkan kombinasi antara keterbatasan akses evakuasi menuju lantai atas dan kepanikan para penghuni gedung.
Ia mengatakan kebakaran terjadi pada pukul 12.43 WIB, saat sebagian besar karyawan sedang menikmati waktu makan siang.
Kondisi inilah yang membuat banyak orang berada di lantai-lantai atas ketika api mulai muncul di lantai dasar.
Menurut Bayu, total 22 orang karyawan Terra Drone ditemukan meninggal dunia dan seluruh jenazah sudah dievakuasi dan dibawa ke RS Polri untuk proses identifikasi lebih lanjut.
“Ada 22 orang yang meninggal dunia. 15 wanita, 7 orang laki-laki,” ujarnya.
Kebakaran Berawal di Lantai Bawah, Asap Menyebar Cepat ke Lantai Atas
Bayu mengungkapkan bahwa titik api berada di area lantai dasar bangunan.
Kendati demikia, penyebaran asap pekat menuju lantai atas menjadi faktor yang memperparah kondisi di dalam gedung.
“Kebakaran ini hanya di lantai bawah dan kami berhasil memadamkan lantai bawah, tapi karena asap yang sampai ke atas ini yang juga menjadi perhatian. Artinya, kemungkinan meninggal ini karena kehabisan (oksigen/napas),” jelasnya.
Lebih lanjut, Bayu menyebut bahwa sebagian besar korban ditemukan di lantai 3 dan lantai 5.
Disebutkan bahwa korban kemungkinan besar terjebak akibat akses evakuasi yang tidak memadai atau tertutup asap sehingga mereka sulit mencapai area aman.
Selain korban meninggal, beberapa karyawan lain mengalami luka-luka akibat pecahan kaca dan insiden lain terkait upaya menyelamatkan diri.
Artikel Terkait
Kebakaran Hanguskan 18 Jongko Kayu Palet di Jalan Pasir Koja Bandung