TAKENGON, suararembang.com - Banjir bandang dan tanah longsor di Aceh Tengah memberikan dampak krisis energi kepada warganya.
Setelah pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah wilayah sempat terhenti, kini persediaan gas LPG pun makin menipis.
Baca Juga: 22 Hari Bertaruh Nyawa di Tenda: Kisah Haru Anak Aceh yang Tetap Ingin Mengaji di Tengah Duka Banjir
Seperti yang dialami oleh warga di Takengon hingga harus mencari cara agar dapurnya tetap bisa memiliki api untuk memasak.
Warga Kumpulkan Kayu Hanyut untuk Memasak
Dalam unggahan di akun Instagram @masjidnurulashri, disebutkan warga Takengon mengumpulkan kayu yang hanyut di sungai dan akan digunakan sebagai ganti gas LPG.
“Mulai kehabisan gas untuk memasak, warga di Aceh terpaksa pakai kayu bakar yang hanyut untuk jadi kayu bakar,” tulis keterangan di video yang diunggah pada Sabtu, 20 Desember 2025.
Video menunjukkan beberapa warga turun ke sungai dan mulai menepikan potongan-potongan kayu.
Kayu-kayu tersebut ditumpuk dengan rapi di pinggiran sungai yang nantinya digunakan sebagai pengganti gas.
Tuai Keprihatinan Sekaligus Kagum dari Warganet
Beragam komentar pun tampak ditinggalkan oleh warganet di unggahan video tersebut.
Sebagian warganet merasa prihatin dengan banyaknya kayu yang terapung menandakan rusaknya area hulu dan sebagian lainnya salut pada warga Aceh yang tak menyerah pada keadaan.
Beberapa komentar dari warganet di antaranya seperti, “Kembali ke bahan bakar kayu, di situ akan makin menghargai pohon,” tulis akun @sez*****
“Nggak berhenti ini kayu lewat tiap ada air ngalir, bener-bener rusak baian hulunya,” tulis akun @ew******
“Pakai kayu gratis di depan rumah masaknya, karena kondisi begini nggak tau sampai kapan,” tulis akun @jill*********
Distribusi BBM Aceh Tengah Lewat Udara
Sementara itu, untuk saat ini pasokan BBM di Aceh Tengah sudah mulai berjalan dengan menggunakan jalur udara.
Artikel Terkait
3 Jam Jalan Kaki dan Lewati Jalur Bekas Longsoran, Warga Bener Meriah Cari Bantuan Logistik hingga BBM