suararembang.com - Puasa Rajab merupakan salah satu amalan yang sering dilakukan oleh umat Islam pada bulan Rajab, salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam Islam.
Meskipun tidak ada dalil khusus yang mewajibkan atau menetapkan jumlah hari tertentu untuk berpuasa di bulan ini, banyak ulama menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa sunnah sebagai bentuk peningkatan ibadah dan pendekatan diri kepada Allah SWT.
Baca Juga: Kapan 1 Rajab Tahun 2025? Berikut Tanggal Puasa Sunnah, Niat dan Keutamaannya
Durasi dan Pelaksanaan Puasa Rajab
Tidak ada ketentuan pasti mengenai jumlah hari yang harus dipuasai selama bulan Rajab.
Umat Islam memiliki kebebasan untuk menentukan berapa hari mereka ingin berpuasa, sesuai dengan kemampuan dan niat masing-masing.
Beberapa ulama menyarankan agar tidak berpuasa sepanjang bulan Rajab secara penuh untuk menghindari penyerupaan dengan puasa Ramadhan.
Sebagai gantinya, dianjurkan untuk berpuasa beberapa hari dan berbuka pada hari-hari lainnya.
Hari-hari yang sering dipilih untuk melaksanakan puasa sunnah di bulan Rajab antara lain:
Ayyamul Bidh: Yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah. Puasa pada hari-hari ini memiliki keutamaan tersendiri dan dianjurkan dalam berbagai hadits.
Senin dan Kamis: Berpuasa pada hari Senin dan Kamis merupakan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW sepanjang tahun, termasuk di bulan Rajab.
Dengan memilih hari-hari tersebut, umat Islam dapat meraih keutamaan puasa sunnah tanpa harus berpuasa sepanjang bulan Rajab.
Hukum Puasa Rajab
Secara umum, puasa di bulan Rajab dianggap sunnah dan diperbolehkan. Imam Nawawi menyatakan bahwa tidak ada larangan untuk berpuasa di bulan Rajab, meskipun tidak ditemukan riwayat shahih yang secara khusus menganjurkannya.
Oleh karena itu, umat Islam yang ingin berpuasa di bulan Rajab diperbolehkan melakukannya sebagai bentuk ibadah tambahan.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada kewajiban atau anjuran khusus untuk berpuasa sebulan penuh di bulan Rajab.
