suararembang.com - Pada Sabtu, 11 Januari 2025, pukul 14:25 WIB, wilayah Pacitan, Jawa Timur, diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di koordinat 9,04 Lintang Selatan dan 110,92 Bujur Timur, sekitar 97 km barat daya Pacitan, dengan kedalaman 10 km.
Guncangan gempa ini dirasakan di beberapa wilayah sekitar, termasuk Yogyakarta, sebagian Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat peristiwa tersebut. BMKG juga tidak mengeluarkan peringatan tsunami terkait gempa ini.
Beberapa warga di Yogyakarta dan sekitarnya mengaku merasakan getaran gempa selama beberapa detik. Mereka yang berada di dalam bangunan sempat panik dan bergegas keluar untuk mencari tempat yang lebih aman.
Namun, situasi segera kembali normal setelah dipastikan tidak ada ancaman lanjutan.
Rekomendasi BMKG
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Disarankan untuk selalu memantau informasi resmi dari BMKG melalui kanal komunikasi resmi dan aplikasi mobile yang tersedia. Selain itu, penting bagi masyarakat di daerah rawan gempa untuk selalu siap siaga dan memahami prosedur evakuasi jika terjadi gempa susulan.
Sejarah Kegempaan di Pacitan
Wilayah Pacitan dan sekitarnya memang dikenal sebagai daerah yang rawan gempa bumi, mengingat letaknya yang berdekatan dengan zona subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Aktivitas tektonik di zona ini sering memicu terjadinya gempa bumi dengan berbagai magnitudo.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana guna meminimalkan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh gempa bumi di masa mendatang.
Langkah-Langkah Kesiapsiagaan
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap gempa bumi, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Edukasi: Masyarakat perlu mendapatkan edukasi mengenai apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah gempa terjadi.
Simulasi: Mengadakan simulasi evakuasi secara berkala untuk memastikan semua orang tahu rute evakuasi dan titik kumpul yang aman.
