DeepSeek AI: Revolusi Kecerdasan Buatan China yang Siap Menantang Dominasi Amerika!

suararembang.com - DeepSeek, perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, telah menggebrak industri teknologi global dengan peluncuran model AI terbarunya, DeepSeek-R1.

Diluncurkan pada 20 Januari 2025, model ini menawarkan kemampuan yang setara dengan ChatGPT milik OpenAI namun dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Baca Juga: Dewan Pers Rilis Pedoman AI dalam Jurnalistik: Ini Isi Lengkapnya!

Fitur Utama DeepSeek-R1

DeepSeek-R1 menonjol dengan beberapa fitur unggulan:

• Efisiensi Biaya: Dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan model AI sejenis, menjadikannya pilihan ekonomis bagi pengguna dan perusahaan.

• Kode Sumber Terbuka: Berbeda dengan model AI komersial lainnya, DeepSeek-R1 tersedia sebagai open-source, memungkinkan pengguna untuk memodifikasi dan mengintegrasikannya ke dalam berbagai aplikasi sesuai kebutuhan.

• Kemampuan Pemrosesan Bahasa Alami: Model ini mampu memahami dan menghasilkan teks dengan tingkat akurasi tinggi, memfasilitasi interaksi yang lebih alami antara manusia dan mesin.

Baca Juga: Manusia vs Teknologi, Wamen Dikti Stella Christie Imbau Masyarakat Pandai Manfaatkan AI Agar 'Tidak Kalah Telak'

Dampak pada Industri Teknologi

Peluncuran DeepSeek-R1 telah memicu reaksi signifikan di pasar saham.

Perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Nvidia mengalami penurunan nilai saham yang tajam, dengan Nvidia kehilangan hampir 18% dari nilai pasarnya.

Keberhasilan DeepSeek dalam mengembangkan model AI canggih dengan sumber daya yang lebih terbatas menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas pembatasan ekspor teknologi canggih oleh Amerika Serikat terhadap Tiongkok.

Keunggulan DeepSeek-R1 Dibandingkan Kompetitor