suararembang.com - Belakangan ini, frasa "ubur-ubur ikan lele" menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Istilah ini sering muncul dalam bentuk pantun yang menghibur dan mengundang tawa.
Namun, apa sebenarnya arti dari "ubur-ubur ikan lele"? Bagaimana asal-usulnya, dan bagaimana contoh penggunaannya?
Arti "Ubur-Ubur Ikan Lele"
Secara harfiah, "ubur-ubur" dan "ikan lele" adalah nama hewan air. Namun, dalam konteks yang viral di media sosial, frasa ini tidak merujuk pada makna sebenarnya.
"Ubur-ubur ikan lele" digunakan sebagai sampiran atau bait pembuka dalam pantun.
Sampiran adalah bagian awal pantun yang berfungsi sebagai pengantar sebelum masuk ke isi atau pesan utama.
Dalam hal ini, "ubur-ubur ikan lele" berfungsi untuk menciptakan rima dan ritme yang menarik dalam pantun.
Asal-Usul "Ubur-Ubur Ikan Lele"
Istilah ini mulai populer sekitar tahun 2018. Salah satu momen yang memopulerkannya adalah video seseorang yang terkena tilang polisi dan secara spontan mengucapkan, "ubur-ubur ikan lele, kena tilang le."
Selain itu, rapper Ecko Show merilis lagu berjudul "Ubur-Ubur Ikan Lele" pada tahun yang sama, yang turut memperkenalkan frasa ini ke publik.
Contoh Penggunaan "Ubur-Ubur Ikan Lele"
Di media sosial, frasa ini sering digunakan sebagai pembuka pantun dengan berbagai variasi. Berikut beberapa contohnya:
- Ubur-ubur ikan lele, kapan nikahin aku le.
- Ubur-ubur ikan lele, udah baper cuma dianggap temen le.
- Ubur-ubur ikan lele, tanggal tua tetep semangat le.
Pantun-pantun ini biasanya digunakan untuk menyampaikan perasaan atau situasi sehari-hari dengan sentuhan humor.