Ancaman Pembakaran Sekolah di Papua karena MBG, Menhan: Ini Soal Kemanusiaan, Bukan Politik

suararembang.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu prioritas utama yang digagas Presiden Prabowo.

Diluncurkan pada 6 Januari 2025, MBG menyasar peserta didik, balita, serta ibu hamil dan menyusui di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Serangga Hingga Ulat Sagu Bisa Jadi Menu MBG, Badan Gizi Nasional: Semuanya Tergantung Daerahnya

Namun, implementasi program ini di Papua menghadapi tantangan besar. Organisasi Papua Merdeka (OPM) menolak MBG dan bahkan mengancam akan membakar sekolah yang melaksanakannya.

Meski demikian, pemerintah menegaskan bahwa program ini tetap akan berjalan.

Baca Juga: Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil Mulai 9 Januari, Ini Bedanya dengan MBG Anak Sekolah

Pemerintah Pastikan MBG Merata ke Seluruh Wilayah

Menanggapi ancaman tersebut, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa program MBG akan terus dijalankan di seluruh Indonesia, termasuk Papua.

“MBG adalah program universal yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Papua,” kata Hasan di Jakarta pada 5 Februari 2025.

Ia juga memastikan bahwa TNI dan Polri siap menghadapi ancaman dari OPM agar program ini dapat berjalan dengan lancar.

“Kalau ada ancaman seperti itu, mereka akan berhadapan dengan TNI atau Polri,” imbuhnya.

Menhan: Fokus pada Kemanusiaan, Bukan Isu Politik

Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin turut menanggapi penolakan MBG di Papua. Ia menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari misi kemanusiaan, bukan urusan politik.

“Jadi kami tidak mempedulikan isu-isu politik yang lain, kecuali kami menjalankan tugas kemanusiaan,” ujar Sjafrie pada 4 Februari 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Untuk memastikan kelancaran MBG, TNI AD akan diterjunkan guna mengamankan dapur-dapur yang menyediakan makanan bergizi bagi penerima manfaat.

“Karena situasi belum kondusif, jadi kami perlu memastikan dapur-dapur ini beroperasi dengan baik melalui satuan tugas teritorial TNI AD,” jelasnya.