suararembang.com - Raden Mas Tirto Adhi Soerjo, lahir di Blora pada tahun 1880, adalah tokoh penting dalam sejarah pers Indonesia.
Sebagai perintis jurnalisme nasional, ia mendirikan surat kabar "Medan Prijaji" pada tahun 1907, yang menjadi media pertama yang dikelola sepenuhnya oleh pribumi.
Melalui tulisannya, Tirto berani mengkritik pemerintahan kolonial Belanda, menjadikannya pelopor dalam menggunakan pers sebagai alat perjuangan.
Atas kontribusinya, pemerintah Indonesia mengukuhkan Tirto sebagai Bapak Pers Nasional pada tahun 1973.
Kemudian, pada 3 November 2006, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden RI No. 85/TK/2006.
Hari Pers Nasional, yang diperingati setiap 9 Februari, memiliki kaitan erat dengan Tirto Adhi Soerjo.
Tanggal ini bertepatan dengan berdirinya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 9 Februari 1946.
Namun, beberapa pihak mengusulkan 7 Desember, hari wafatnya Tirto, sebagai alternatif peringatan bagi insan pers.
Melalui dedikasinya, Tirto Adhi Soerjo tidak hanya meletakkan dasar bagi jurnalisme Indonesia, tetapi juga menginspirasi generasi penerus untuk menjadikan pers sebagai pilar keempat demokrasi. **
Artikel Terkait
CEO Promedia Agus Sulistriyono Ungkap Hari Pers Nasional Jadi Momen Penting Menghargai Dedikasi dan Kerja Keras Para Jurnalis di Tanah Air