Meskipun secara geografis berdekatan, Indonesia menetapkan awal Ramadhan berdasarkan kesaksian hilal yang telah dikonfirmasi oleh Pengadilan Agama.
Ketika hilal terlihat di Aceh, maka penetapan ini berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia, termasuk yang berada di bagian timur.
"Karena kita satu wilayah hukum, jika hilal terlihat di satu daerah dan disumpah oleh Pengadilan Agama, maka itu berlaku secara nasional," jelasnya.
Tahapan Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 1446 H
Penentuan awal Ramadhan melalui sidang isbat dilakukan dalam tiga tahap utama.
Tahap pertama adalah pemaparan data astronomi terkait posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia. Para ahli memaparkan hasil perhitungan dan prediksi terkait kemungkinan hilal terlihat atau tidak.
Tahap kedua adalah verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Data ini menjadi bahan pertimbangan utama dalam sidang isbat.
Tahap ketiga adalah musyawarah dan pengambilan keputusan yang kemudian diumumkan kepada publik. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kesaksian para saksi dan hasil verifikasi dari tim ahli.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, berharap umat Islam di Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh kebersamaan.
"Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadhan tahun ini secara bersama-sama," ujarnya.
Dengan keputusan ini, umat muslim di Indonesia resmi menjalankan ibadah puasa Ramadhan 2025 lebih awal dibanding beberapa negara tetangga.
**