REMBANG, suararembang.com - Kabupaten Rembang mencatat inflasi sebesar 2,66 persen pada April 2025 secara year on year (y-on-y).
Angka ini merupakan yang tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Indeks Harga Konsumen (IHK) Rembang pun tercatat sebesar 112,28.
Baca Juga: Inflasi Rembang Maret 2025 Naik Tipis, Bawang Merah dan Emas Jadi Biang Keladi
Lonjakan inflasi ini terjadi seiring dengan meningkatnya permintaan menjelang Hari Raya Idulfitri.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, momen Lebaran selalu mendorong konsumsi masyarakat, terutama pada kebutuhan pokok, pakaian, transportasi, hingga makanan dan minuman di luar rumah.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi secara bulanan dengan andil 1,17 persen. Secara tahunan, kelompok ini mencatat kenaikan 3,36 persen.
Baca Juga: Inilah 4 Komoditas Penahan Inflasi Rembang Desember 2024
Selain itu, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran ikut meningkat sebesar 2,74 persen.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya bahkan melonjak hingga 6,91 persen secara tahunan, menjadi yang tertinggi dibanding kelompok lainnya.
Kenaikan harga juga terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki, perlengkapan rumah tangga, kesehatan, transportasi, rekreasi, hingga pendidikan.
Masyarakat tampaknya meningkatkan konsumsi di berbagai sektor sebagai bagian dari tradisi merayakan Idulfitri.
Namun, beberapa sektor mengalami deflasi. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga turun 1,53 persen.
Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga mengalami penurunan harga sebesar 0,90 persen.
Secara month to month, inflasi Rembang pada April 2025 tercatat sebesar 1,63 persen. Sementara itu, year to date (y-to-d) mencapai 1,68 persen.