Dibandingkan daerah lain, Rembang mencatat inflasi tahunan tertinggi di Jawa Tengah. Kota Surakarta misalnya, hanya mencatat 1,56 persen.
Fenomena ini bukan hanya terjadi di Rembang. Secara nasional, inflasi bulan Maret hingga April 2025 menunjukkan lonjakan yang signifikan akibat momen Ramadan dan Idulfitri.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik, inflasi nasional Maret 2025 mencapai 1,65 persen secara bulanan, didorong oleh naiknya harga pangan dan permintaan tinggi menjelang lebaran.
Meski begitu, Kementerian Keuangan menyebutkan inflasi selama Ramadan dan Idulfitri masih dalam batas terkendali.
Hal ini tidak lepas dari koordinasi pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga pasokan dan kestabilan harga.
Menariknya, perputaran uang selama Idulfitri 2025 justru menurun dibanding tahun sebelumnya.
Dari data Bank Indonesia, terjadi penurunan sebesar 12,28 persen, yakni dari Rp157,3 triliun menjadi sekitar Rp137,97 triliun.
Hal ini dipengaruhi oleh tingginya biaya mudik, turunnya jumlah pemudik, dan kehati-hatian masyarakat dalam belanja.
Kondisi ini menandakan bahwa meskipun konsumsi naik menjelang Lebaran, tekanan ekonomi tetap dirasakan masyarakat.
Masyarakat perlu bijak mengatur keuangan di tengah naiknya harga kebutuhan. Untuk pemantauan selanjutnya, pantau terus informasi resmi dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang. ***
Artikel Terkait
Inflasi Rembang Maret 2025 Naik Tipis, Bawang Merah dan Emas Jadi Biang Keladi