SUARAREMBANG.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang tengah memperkuat citra kota melalui kajian city branding.
Upaya ini menjadi langkah strategis untuk menata identitas daerah dan meningkatkan daya saing Rembang sebagai kota dengan karakter unik.
Ekspose awal kajian city branding dilaksanakan di Aula Bappeda Rembang pada Selasa (17/6/2025).
Acara ini menghadirkan banyak pihak, termasuk OPD, budayawan, pelaku usaha, media, hingga Pokdarwis. Seluruh peserta terlibat dalam membahas arah identitas visual dan naratif Rembang ke depan.
Menurut Kepala Bidang Litbang Bappeda Rembang, Mukhammad Anwar Fu’adi, kajian ini menyeluruh dan mengacu pada kekuatan lokal.
Baca Juga: Bappeda Rembang Siapkan Strategi Hadapi Perubahan RPJMD untuk RKPD 2026
"City branding ini nantinya akan mengakomodasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), begitu juga sebaliknya," ujarnya.
Fu’adi menekankan pentingnya menyatukan city branding dengan perencanaan pembangunan agar saling mendukung.
Dalam proses ini, Pemkab Rembang menggandeng konsultan Jogja Creative Society (JCS).
Konsultan tersebut telah berpengalaman mendampingi daerah lain dalam merumuskan strategi branding berbasis budaya.
Proses city branding juga akan menyentuh aspek sejarah dan kearifan lokal. Dalam paparan awal, dibahas pula peran penting Lasem dan tokoh RA Kartini.
“Kita memang tidak bisa lepas dari sejarah untuk membranding kota kita, Lasem, RA Kartini,” jelas Fu’adi.
Potensi lain seperti laut, pertanian, dan keindahan alam juga akan dianalisis untuk menemukan kekuatan utama yang layak diangkat sebagai identitas kota.