SUARAREMBANG.COM - Inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) di Kabupaten Rembang pada Juni 2025 tercatat sebesar 2,67 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) Rembang mencatat kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya harga di hampir seluruh kelompok pengeluaran masyarakat.
Baca Juga: Inflasi Rembang Mei 2025 Naik 2,35 Persen, Harga Kebutuhan Pribadi Paling Banyak Naik
Indeks Harga Konsumen (IHK) di Rembang pada Juni 2025 mencapai angka 111,79, naik dari 108,88 pada Juni 2024.
Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya biaya hidup, khususnya pada sektor makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 3,73 persen.
Kelompok lain yang mengalami inflasi adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya (5,55 persen), rekreasi dan budaya (3,75 persen), serta penyediaan makanan dan minuman/restoran (2,73 persen).
Baca Juga: Inflasi Rembang Tertinggi di Jateng April 2025! Idulfitri Jadi Pemicu Kenaikan Harga?
Kelompok pendidikan juga mengalami inflasi 2,65 persen, disusul pakaian dan alas kaki (2,18 persen), serta transportasi (1,71 persen).
Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan justru mengalami deflasi sebesar 0,75 persen. Penurunan harga terjadi pada perangkat komunikasi seperti telepon seluler.
Jika dilihat dari komoditas penyumbang inflasi tertinggi, beras berada di urutan teratas dengan andil 0,21 persen.
Emas perhiasan menyumbang 0,21 persen, disusul sigaret kretek tangan (SKT) dan kelapa masing-masing sebesar 0,19 persen.
Komoditas lain yang mendorong inflasi termasuk kopi bubuk, minyak goreng, dan mie instan.
Sebaliknya, beberapa komoditas memberikan sumbangan terhadap deflasi, seperti daging ayam ras, bawang putih, telur ayam ras, dan bensin.
Inflasi bulan ke bulan (month-to-month/m-to-m) pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,10 persen. Adapun inflasi tahun berjalan (year-to-date/y-to-d) mencapai 1,23 persen.