Ia mempertanyakan siapa yang memberikan informasi tidak akurat, sambil meminta pejabat terkait menemuinya setelah rapat.
“Ini nggak tahu dirjen saya yang nggak benar atau dirut PLN-nya yang nggak benar? Kalian habis ini ketemu sama saya ya, kurang ajar kalian ini,” katanya tajam.
Bahlil juga menyinggung perintah Presiden agar pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ditingkatkan untuk daerah terpencil. Ia menjelaskan bahwa solusi ini lebih efisien dibanding menarik jaringan listrik dari kota.
“Pak Presiden meminta kepada kami untuk menghitung agar desa-desa yang belum ada listriknya kita pakai PLTS,” ucapnya.
“Dan desa-desa yang belum ada jaringannya, itu tidak perlu menarik jaringan dari ibu kota kabupaten atau kecamatan. Tapi, kalau dia mempergunakan PLTS, jaringan lokal saja yang kita pakai,” tambahnya.
Kejadian ini menunjukkan masih adanya tantangan dalam penyediaan data dan pelaksanaan distribusi listrik yang merata.
Pemerintah perlu memastikan koordinasi antar lembaga dan BUMN seperti PLN berjalan optimal, demi mendukung program elektrifikasi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.***