Pengembangan layanan digital menjadi langkah penting agar bank ini relevan di era transaksi online dan mobile banking.
Beberapa inovasi yang bisa dikembangkan antara lain:
- Layanan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf secara digital.
- Pembiayaan mikro untuk UMKM di lingkungan Muhammadiyah.
- Integrasi dengan koperasi syariah dan BMT.
- Platform investasi syariah yang terjangkau.
Jika Muhammadiyah mampu membangun ekosistem digital yang kuat, bank ini bisa menjangkau generasi muda dan pelaku ekonomi syariah milenial.
Persaingan dan Tantangan Eksternal
Selain fokus pada penguatan internal, Bank Syariah Matahari juga harus menghadapi persaingan dari luar. Di antaranya:
- Bank Syariah Indonesia (BSI) yang kini menjadi pemain utama di sektor ini.
- Fintech syariah yang menawarkan kemudahan dan kecepatan layanan.
- BPRS lokal lain yang telah lama eksis dan punya basis pelanggan tersendiri.
Regulasi OJK terkait konsolidasi BPRS juga menjadi tantangan. Muhammadiyah harus bergerak cepat agar tidak tertinggal atau bahkan kehilangan momentum.
Hadirnya Bank Syariah Matahari adalah langkah besar Muhammadiyah dalam memperkuat kemandirian ekonomi umat.
Dari transformasi lembaga keuangan, konsolidasi BPRS, hingga rencana membentuk BUS, semua menjadi bagian dari upaya menghadirkan alternatif sistem perbankan berbasis nilai-nilai Islam yang kuat dan modern.
Dengan dukungan jaringan internal, visi jangka panjang, serta inovasi digital, Bank Syariah Matahari berpotensi tumbuh menjadi salah satu bank syariah terkemuka di Indonesia—bahkan di kawasan Asia Tenggara. ***