“Kelompok tani bisa mengajukan pinjam alat ke kita. Gratis, hanya biaya angkut ditanggung peminjam,” jelasnya.
Frans menambahkan, sosialisasi dan pendampingan terus dilakukan agar petani lebih terbiasa menggunakan alat modern. Saat ini, di Jawa Tengah tercatat sekitar 60 ribu kelompok tani yang mengelola lahan seluas 990.834 hektare.
Langkah ini menjadi bentuk nyata transformasi pertanian di Jateng menuju masa depan yang lebih mandiri dan berdaya saing.***