JAKARTA, suararemban.com - Tragedi tenggelamnya kapal migran terjadi di lepas pantai Afrika Barat.
70 orang dilaporkan meninggal dalam peristiwa yang menimpa kapal tujuan Eropa tersebut.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Gambia menyampaikan kapal itu terbalik di perairan Mauritania.
Kapal diyakini berangkat dari Gambia dengan membawa sebagian besar penumpang asal Gambia dan Senegal.
“Setidaknya 70 orang tewas ketika kapal yang membawa imigran dilaporkan tenggelam di lepas pantai Afrika Barat,” ungkap pernyataan resmi Kemlu Gambia yang dikutip dari Reuters pada Senin, 1 September 2025.
Baca Juga: Menag Sebut Haji dan Umrah Lewat Kapal Laut Mungkin Terwujud, Ini Alasannya
Kapal tersebut dilaporkan mengangkut sekitar 150 orang. Dari jumlah itu, 16 penumpang berhasil diselamatkan, namun sebagian besar lainnya dinyatakan hilang dan dikhawatirkan meninggal.
Pihak berwenang Mauritania menemukan puluhan jenazah. Proses pencarian masih dilakukan untuk menemukan korban lainnya yang kemungkinan besar masih terjebak di laut.
Seorang saksi mata menyebutkan jumlah korban jiwa kemungkinan bisa melebihi 100 orang.
“Banyak yang hilang, kemungkinan besar mereka sudah tidak selamat,” kata seorang penyintas yang berhasil dievakuasi.
Insiden ini menyoroti kembali bahaya rute migrasi Atlantik, jalur laut yang menghubungkan pesisir Afrika Barat menuju Kepulauan Canary, Spanyol.
Jalur tersebut disinyalir berisiko tinggi karena jarak jauh dan kondisi laut yang ganas.
“Kami menghimbau warga negara kami untuk menahan diri dari melakukan perjalanan berbahaya seperti itu, yang terus merenggut banyak nyawa,” ujar Kemlu Gambia dalam pengumuman resminya.*