REMBANG, suararembang.com - Aliansi Mahasiswa Cipayung Kabupaten Rembang yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi damai di halaman Gedung DPRD Rembang, Kamis (4/9) malam.
Aksi tersebut diawali doa bersama untuk mengenang 10 korban meninggal dunia pada demonstrasi di sejumlah daerah akhir Agustus 2025.
Baca Juga: HMI Rembang Raya Pilih Tidak Ikut Demo, Tegaskan Jalan Konstitusional Lebih Bermartabat
Mahasiswa kemudian menabur bunga di depan foto para korban yang dipajang berjajar sebagai bentuk penghormatan.
Selain doa bersama, mahasiswa juga menyiapkan poster besar bertajuk Mimbar Ekspresi.
Poster ini diisi pesan dan harapan dari mahasiswa, masyarakat, hingga pejabat yang hadir, lalu dipasang di lokasi aksi sebagai simbol suara publik.
Baca Juga: Mahasiswa Rembang Audiensi, Pemkab Tegaskan Soal Pajak dan Transparansi Pembangunan
Suasana semakin khidmat dengan pembacaan puisi dan teatrikal yang menggambarkan keresahan masyarakat.
Melalui cara ini, mahasiswa ingin menegaskan bahwa kritik dapat disampaikan secara damai, terbuka, dan bermartabat.
Koordinator aksi, Ferry Alansyah, menegaskan kegiatan ini digelar untuk mengingatkan pejabat publik agar lebih terbuka terhadap kritik.
Baca Juga: Pemkab dan DPRD Rembang Apresiasi Mahasiswa Sampaikan Aspirasi Lewat Audiensi
“Harapannya supaya para pejabat publik bisa lebih open menerima kritik. Dengan teatrikal ini, aspirasinya lebih kondusif tersampaikan. Kami di Rembang ada GMNI, PMII, HMI, dan semua ikut berbelasungkawa. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” jelas Ferry.
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa juga berdialog dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Rembang.
Mereka menanyakan progres pembangunan daerah dan masa depan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).