“Saya sangat marah, saya merasa benar-benar disesatkan oleh pemerintah ini. Dan Kongres ini yang melayani partai-partai politik,” ujar Xiomi dalam laporan yang sama.
Sehari sebelumnya, demonstrasi juga digelar dekat kantor presiden dan parlemen. Kendati demikian, demonstrasi sempat terpukul mundur oleh aparat setempat.
Jurnalis Jadi Saksi Sekaligus Korban
Saat kericuhan pecah di Peru, sejumlah jurnalis juga dikabarkan menjadi korban.
Fotografer dari media lokal "Hildebrandt En Sus Trece", Cesar Zamalloa menceritakan dirinya terkena tembakan aparat.
“Saat itulah saya merasakan benturan di kaki dan pinggul saya,” ungkap Cesar.
Asosiasi Jurnalis Nasional Peru (ANP) melaporkan sedikitnya 6 jurnalis mengalami luka saat meliput aksi demonstrasi di Kota Lima, Peru.
Berkaca dari aksi protes di Peru bukanlah sebuah peristiwa tunggal. pola aksi demonstrasi serupa juga terjadi di Filipina yang diinisiasi oleh para Gen Z.
Filipina: Gelombang Besar di Manila
Di Filipina, pola aksi serupa terlihat jelas. Diketahui, ribuan Gen Z memadati Taman Rizal di Manila dan Kuil EDSA di Kota Quezon, pada Minggu, 21 September 2025.
Dalam tuntutannya, mereka mengecam skandal korupsi proyek pengendalian banjir. Jumlah demonstran melonjak dari 4.000 menjadi 15.000 orang hanya dalam satu jam, berkat seruan cepat yang tersebar lewat platform digital.
"Ketika massa mencoba menuju Istana Malacanang, polisi menghadang dengan gas air mata dan menangkap puluhan remaja," demikian laporan dari The Manila Times, pada Minggu, 21 September 2025.
Orasi dan Tuntutan Tegas
Aksi demonstrasi di Filipina yang bertajuk “Baha sa Luneta: Aksyon laban sa Korapsyon” dipenuhi teriakan lantang.
“Korupsi membuat rakyat turun ke jalan, menyalurkan kemarahan mereka, agar pemerintah benar-benar menjalankan tugasnya,” tegas salah seorang demonstran di Filipina, Teddy Casino dalam laporan yang sama.
Tokoh muda di Filipina, Sarah Elago juga ikut bersuara. Ia menyoroti praktik korupsi dan dinasti politik yang masih bercokol di negaranya.
“Lima puluh tiga tahun berlalu, namun pencuri dan koruptor tetap berkuasa. Apakah Anda akan membiarkan ini?” seru Sarah disambut pekikan “Tidak!” dari ribuan massa.
Jejak Serupa di Nepal dan Prancis
Sebelumnya diketahui, Nepal dan Prancis lebih dulu menunjukkan pola aksi demonstrasi serupa pada awal September 2025 lalu.