3. Kepala BGN Akui Dapur Baru Belum Berpengalaman
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menilai penyebab utama keracunan adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang belum terbiasa memasak dalam porsi besar.
“Rata-rata yang muncul di berita terakhir ini adalah semua satuan pelayanan yang baru melaksanakan,” ujarnya.
Ia meminta dapur baru melayani bertahap, mulai dari dua sekolah hingga terbiasa melayani ribuan porsi.
4. Pergantian Supplier Bahan Baku Jadi Sorotan
Selain masalah dapur, Dadan juga menyoroti pergantian supplier bahan baku MBG. Menurutnya, pergantian mendadak bisa berisiko besar.
“Kita instruksikan lagi bagi yang (SPPG) lama agar mau mengganti supplier harus bertahap, jadi segala sesuatu tidak boleh berubah secara drastis,” tegasnya.
5. Tim Investigasi Khusus Dibentuk BGN
Sebagai langkah cepat, BGN membentuk Tim Investigasi Keamanan Pangan. Tim ini dipimpin Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, yang baru dilantik pada 17 September 2025.
“Jadi kami membentuk Tim Investigasi ini sebagai second opinion. Sebelum hasil dari BPOM keluar, kami sudah bisa mengidentifikasi kira-kira apa penyebab anak-anak ini sakit,” ujar Nanik.
Tim yang terdiri dari ahli kimia, farmasi, dan tenaga kesehatan ini akan menelusuri penyebab keracunan MBG, mulai dari proses memasak hingga kualitas bahan baku.
***