Untuk mencegah hal itu, BNPB dan Dinas Kesehatan menambah penyemprotan disinfektan serta menyalurkan alat pelindung diri bagi petugas di lapangan.
“Nanti semua keperluan, APD, kacamata google dan apapun BNPB akan dukung,” imbuh Budi.
Mimbar Musala Masih Berdiri Tegak
Di tengah kehancuran bangunan tiga lantai itu, ada satu hal yang menarik perhatian banyak orang, yaitu mimbar musala tempat imam memimpin salat masih berdiri tegak di tengah reruntuhan.
Terlihat dalam akun Instagram @infojember pada Minggu, 5 Oktober 2025, memperlihatkan mimbar itu utuh meski di sekitarnya rata dengan tanah.
“Pantauan dari atas reruntuhan, tampak mimbar Musala Al Khoziny tidak runtuh,” tulis keterangan unggahan itu.
Warga sekitar meyakini, posisi dekat mimbar itulah yang menyelamatkan sejumlah santri.
“Menurut informasi, banyak korban selamat yang berada di shaf depan,” lanjutnya.
Hingga kini, Tim SAR Gabungan terus bekerja tanpa henti selama 24 jam dengan sistem bergantian.
Meski tubuh lelah dan udara pengap semakin pekat di lokasi kejadian, warga setempat meyakini semangat para petugas tak surut.
Terlebih, mereka terus menggali harapan di antara tumpukan puing, berharap bisa menemukan korban terakhir dari tragedi Al Khoziny.***