SEMARANG, suararembang.com - Kabar duka menyelimuti Kota Semarang, Jawa Tengah. V. Djoko Riyanto, suami Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, meninggal dunia pada Minggu, 9 November 2025, sekitar pukul 05.30 WIB di RS Telogorejo Semarang.
Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Gedawang Permai I/2, RT 002/RW 004, Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Prosesi misa digelar pukul 15.00 WIB, dilanjutkan pemakaman di TPU Srondol Wetan Durian.
Baca Juga: Soto Vaganza dan Semarang Night Carnival 2025, Ramai Diburu Warga
Sebelumnya, almarhum sempat menjalani perawatan selama satu setengah bulan di RS Telogorejo karena sakit jantung.
Perjalanan Hidup dan Karier Djoko Riyanto
Djoko Riyanto lahir di Klaten pada 5 April 1969. Ia menempuh pendidikan di SMA Negeri 9 Semarang dan melanjutkan kuliah di Universitas Sultan Agung Semarang.
Karier politiknya cukup panjang. Djoko sudah empat kali terpilih sebagai anggota DPRD Kota Semarang, termasuk pernah duduk di Komisi C yang membidangi pembangunan. Sejak 2019, ia juga dipercaya menjabat sebagai Ketua PAC PDI Perjuangan Banyumanik.
Sahabat dan kolega mengenang almarhum sebagai sosok yang rendah hati, berdedikasi, dan selalu mengedepankan kepentingan masyarakat.
Pesan Mengharukan dari Sang Istri
Di tengah duka mendalam, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menyampaikan pesan menyentuh melalui status WhatsApp pribadinya.
"26 tahun yang lalu kita mengucap janji untuk selalu bersama. Mengapa engkau pergi?”
Pesan singkat itu membuat banyak orang ikut terharu. Warganet membanjiri kolom komentar dengan ucapan belasungkawa dan doa untuk keluarga yang ditinggalkan.
Kepergian Djoko Riyanto bukan hanya duka bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat Semarang. Sebagai anggota DPRD dan figur publik, kontribusinya dalam pembangunan kota cukup besar.
Banyak pihak menilai Djoko sebagai pribadi yang konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat. Kehilangannya menjadi kehilangan besar bagi lingkungan pemerintahan Kota Semarang.
Dikenang Sebagai Sosok Penuh Keteladanan
Djoko Riyanto meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan satu cucu. Ia dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan dekat dengan masyarakat.