suararembang.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi gelombang tinggi akan melanda perairan utara Jawa Tengah pada Minggu, 8 Desember 2024.
Menanggapi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang mengeluarkan imbauan agar masyarakat pesisir meningkatkan kewaspadaan.
Baca Juga: Pelajar SMP di Rembang Tenggelam di Embung Desa Ngadem
Kepala Pelaksana Harian BPBD Rembang, Sri Jarwati, menyoroti potensi bahaya yang ditimbulkan gelombang tinggi, terutama bagi masyarakat pesisir dan nelayan.
“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir pantai agar waspada terhadap air laut pasang ini. Ini berpotensi mengakibatkan banjir pesisir atau rob,” ujarnya.
Sri Jarwati juga mengingatkan dampak lain dari fenomena ini, termasuk terganggunya aktivitas pelayaran, transportasi di sekitar pelabuhan, hingga kegiatan petani garam dan perikanan darat.
Baca Juga: Banjir di Lasem: Hujan Deras Sebabkan Genangan di Jalur Pantura
"Fenomena ini juga dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, serta aktivitas petani garam dan perikanan darat," tambahnya.
Sri menegaskan pentingnya memantau perkembangan cuaca melalui informasi terkini dari BMKG. Langkah ini dinilai mampu meminimalkan risiko dan dampak negatif bagi masyarakat.
Korban Akibat Gelombang Tinggi
Baru-baru ini, gelombang tinggi memicu banjir rob di Kelurahan Pandean, Kecamatan Rembang. Kejadian tersebut juga menelan korban, di mana dua nelayan dilaporkan hilang.
Baca Juga: Pencarian Soeradi, Nelayan Pasar Banggi Yang Hilang Saat Melaut Masih Berlanjut
Salah satu nelayan, warga Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, ditemukan meninggal dunia, sementara seorang lainnya dari Desa Pasar Banggi masih dalam pencarian.