suararembang.com – Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintah menjadi sorotan dalam Musrenbangnas RPJMN 2025-2029.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, optimistis inisiatif ini tak hanya membantu pemenuhan gizi, tetapi juga meningkatkan permintaan hasil tani lokal yang berujung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Prabowo Gigih Perjuangkan Makan Bergizi Gratis: Saya Yakin Berada di Jalan yang Benar
Dalam sambutannya di acara tersebut, Senin (30/12), Rachmat menjelaskan bahwa program ini memiliki dampak yang luas dan beragam, termasuk pada sektor pertanian, logistik, dan penciptaan lapangan kerja baru.
Menurut Rachmat, program ini dapat menciptakan permintaan baru pada hasil pertanian lokal, sekaligus mendukung terbentuknya desa mandiri di sektor pangan, energi, dan air.
"Program makan bergizi akan mendorong permintaan baru terhadap hasil pertanian, pangan, dan lapangan kerja. Permintaan ini juga akan mendukung pengembangan desa swasembada pangan, energi, dan air yang sinergis dengan pengelolaan hutan sebagai cadangan pangan, energi, dan air," jelasnya.
Baca Juga: Wamendagri Sebut Segudang Manfaat dari Program Makan Gratis
Ia menambahkan, dorongan terhadap hasil tani lokal juga menciptakan rantai ekonomi baru, mulai dari sektor produksi hingga distribusi.
Dengan meningkatnya permintaan, petani lokal diproyeksikan mendapatkan peluang ekonomi yang lebih besar, sehingga mendukung kemandirian daerah.
Dampak pada Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan
Rachmat juga menyoroti dampak program ini pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak dan ibu hamil, program ini diyakini mampu meningkatkan prestasi siswa di sekolah serta partisipasi masyarakat secara keseluruhan.
“Program ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 0,86% di awal tahun pertama RPJMN,” katanya.
Strategi ini termasuk dalam pendekatan Big Push Strategy, di mana peningkatan permintaan agregat akan memicu peningkatan suplai secara signifikan.
"Demand create supply ini akan menjadi dorongan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa," tambah Rachmat.