JAKARTA, suararembang.com - CJIBF 2025 kembali digelar di Jakarta dan menjadi ajang strategis untuk promosi investasi Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmen Pemprov Jateng dalam menghadirkan iklim investasi yang aman, mudah, dan menguntungkan.
Baca Juga: Gubernur Luthfi Undang 9 Dubes ke CJIBF 2025, Siap Tawarkan Investasi Hijau di Jawa Tengah
Dalam forum yang dihadiri perwakilan dari 10 negara dan puluhan investor itu, Luthfi membeberkan berbagai keunggulan Jawa Tengah.
Menurutnya, investasi di Jateng tidak hanya menjanjikan keuntungan finansial, tetapi juga kemudahan perizinan melalui sistem one gate atau satu pintu.
"Tenaga kerja di Jateng sudah terampil karena dilatih oleh Balai Latihan Kerja. Sumber daya alam kami pun melimpah dan siap dikembangkan," ungkapnya.
Baca Juga: Pabrik Raksasa Tekstil Asal Cina Dibangun di Brebes, Serap Ribuan Tenaga Kerja Lokal
Luthfi juga menjamin keamanan investasi di Jateng. Ia menegaskan tidak ada premanisme yang mengganggu investor. Budaya tepa selira masyarakat turut mendukung suasana yang kondusif bagi dunia usaha.
Tak hanya itu, investasi di Jateng juga tidak harus dalam jumlah besar. Konsep padat karya jadi prioritas, karena bisa menyerap banyak tenaga kerja sekaligus memberikan keuntungan bagi investor.
Untuk mendukung kesejahteraan pekerja, Pemprov Jateng menyediakan fasilitas seperti daycare, koperasi buruh, dan subsidi transportasi umum.
Di CJIBF 2025, Pemprov Jateng menawarkan 15 proyek unggulan. Beberapa di antaranya adalah PLTM Banjaran dan Logawa (Banyumas), pengembangan PLTP Candi Umbul Telomoyo, proyek geothermal, pengolahan sampah jadi RDF di Grobogan, dan kawasan perikanan terpadu di Cilacap dan Pati.
Juga ditawarkan industri garam di Jepara, kelapa terpadu di Cilacap, dan wisata Pulau Panjang di Jepara. Ada pula proyek rumah sakit berbasis green hospital di Kabupaten Semarang.
Kepala KEK Kendal dan Batang, Tjertja Karja Adil menyebut saat ini sudah ada ratusan pelaku usaha dari berbagai negara yang berinvestasi di Jateng.
Ada tren relokasi pabrik dari China dan Korea ke Batang dan Kendal.
Artikel Terkait
Pabrik Raksasa Tekstil Asal Cina Dibangun di Brebes, Serap Ribuan Tenaga Kerja Lokal