Minggu, 21 Desember 2025

Kendati Berisiko Tinggi, Remaja Dinilai Perlu Belajar Investasi Kripto Tuk Asah Skill Finansial di Era Digital

Photo Author
- Sabtu, 23 Agustus 2025 | 23:30 WIB
Ilustrasi remaja belajar investasi kripto. (Unsplash.com/ArtRachen)
Ilustrasi remaja belajar investasi kripto. (Unsplash.com/ArtRachen)

REMBANG, suararembang.com - Minat remaja terhadap investasi mata uang kripto dinilai kian meningkat.

Cryptocurrency atau uang virtual ini dipandang sebagian orang sebagai masa depan keuangan, meski di sisi lain banyak pakar mengingatkan risiko besar yang mengiringinya.

Baca Juga: Pajak Kripto Dinilai Terlalu Tinggi, FLOQ Ajukan Permintaan Relaksasi ke Ditjen Pajak dan OJK

Cryptocurrency diketahui bisa dibeli dan dijual di jaringan terenkripsi bernama blockchain.

Tidak diterbitkan oleh pemerintah, tidak memiliki wujud fisik, dan nilainya bergantung pada mekanisme pasar. Bitcoin, Ethereum, hingga Dogecoin termasuk yang paling populer saat ini.

"Banyak investasi yang berbasis di AS tidak dijual kepada anak di bawah umur, tidak ada undang-undang yang melarang siapa pun berinvestasi dalam cryptocurrency,” demikian keterangan Investopedia yang dikutip pada Sabtu, 23 Agustus 2025.

Baca Juga: Trump Luncurkan Stablecoin USD1 setelah Sahkan GENIUS Act, Apa Dampaknya untuk Dunia Kripto?

Cara paling umum untuk membeli kripto adalah melalui bursa terpusat seperti Coinbase atau Binance. Bursa ini memungkinkan pengguna menyetor dolar AS untuk membeli aset digital. Kendati demikian, hampir semua bursa menetapkan batas usia minimal 18 tahun untuk mendaftar.

Salah satu caranya yakni melalui akun kustodian, sebuah rekening investasi yang dibuka orang tua atau wali untuk anak di bawah umur.

Misalnya, EarlyBird menjadi salah satu akun kustodian pertama yang menawarkan investasi kripto. Dalam akun ini, orang tua bisa menyetorkan dana lalu memilih berinvestasi pada Bitcoin atau Ethereum, selain juga pada reksa dana atau ETF.

Alternatif lain adalah masuk dalam bursa kripto terdesentralisasi. Jenis bursa ini tidak diatur dan tidak membatasi umur, sehingga remaja bisa menghubungkan dompet digital mereka langsung ke blockchain.

Dengan sejarah harga dengan naik-turun yang tergolong tajam, investasi kripto memang mengandung risiko besar. Volatilitas, ketidakpastian regulasi, hingga ancaman peretasan masih membayangi pasar yang belum sepenuhnya stabil.

Dari sisi yang lain, remaja juga dinilai perlu belajar tentang kripto sejak dini untuk mengasah kemampuan finansialnya.***

Editor: Achmad S

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X