JAKARTA, suararembang.com — Dunia pasar modal mendadak riuh setelah BRI Manajemen Investasi resmi mencatatkan produk investasi berbasis Syariah bernilai Rp1,95 triliun di Bursa Efek Indonesia.
Produk baru ini langsung menjadi sorotan karena menjadi instrumen Syariah pertama di sektor infrastruktur yang tercatat di pasar modal nasional.
Produk bernama Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah Jakarta Lingkar Barat Satu ini tampil mengejutkan karena debutnya langsung mendapat peringkat AAA dari Pefindo, sebuah capaian yang jarang diberikan kepada instrumen baru.
Acara pencatatan berlangsung di Main Hall Bursa Efek Indonesia dan dihadiri berbagai mitra strategis, termasuk Jakarta Lingkar Baratsatu sebagai perusahaan asal aset.
Sementara Maybank Indonesia sebagai bank kustodian, BRI sebagai agen penampungan, serta BCA Sekuritas sebagai penata laksana.
Direktur Utama BRI Manajemen Investasi Tina Meilina menegaskan pentingnya momen ini bagi pasar modal Syariah.
“Pencatatan KIK EBA Syariah BRI-MI JLB di bursa membuktikan bahwa prinsip Syariah, transparansi, dan nilai ekonomi dapat berjalan beriringan dalam satu instrumen investasi yang kredibel,” ujar Tina.
Banyak analis menyebut kehadiran produk ini sebagai game changer karena membuka peluang pembiayaan infrastruktur yang lebih stabil dan sesuai prinsip Syariah.
BRI-MI juga menegaskan komitmennya memperluas ekosistem investasi Syariah dan mendukung pembiayaan berkelanjutan.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto mengungkapkan visi BRI untuk memperluas literasi dan inklusi keuangan.
Penjelasan itu ia sampaikan dalam konferensi kinerja keuangan triwulan ketiga tahun 2025.
Dengan debut yang mengundang perhatian ini, publik kini menunggu langkah berikutnya.
Banyak pihak bertanya: apakah produk Syariah baru ini akan menjadi bintang baru investasi 2025?
Artikel Terkait
Dari BRI hingga Mandiri, Bank Nasional dan Daerah Pastikan Dana Nasabah Aman di Tengah Kabar Penataan Rekening Dormant