Ia menyoroti penempatan peningkatan tata kelola biaya sebagai prioritas paling akhir.
“Peningkatan tata kelola biaya itu ditaruh dalam prioritas terakhir, Pak. Apa maksudnya, Pak? Apakah tidak ada disiplin biaya sejak awal atau tidak bisa di-handle?” ujarnya.
Menurutnya, pengendalian biaya harus menjadi fondasi utama pembenahan, mengingat beban operasional Garuda selama ini sangat besar.
Dua Masalah Struktural yang Dinilai Paling Mendesak
Dalam penutup pandangannya, Darmadi menegaskan dua masalah utama yang harus segera diselesaikan Garuda.
Pertama, rute-rute penerbangan yang merugi dan terus menggerus keuangan perusahaan.
Kedua, beban leasing dan maintenance pesawat yang dinilainya sangat mencekik arus kas.
“Rute-rute merugi akan terus membakar uang Bapak terus kalau enggak ada transformasi dijalankan dan yang terakhir adalah beban leasing dan maintenance akan menenggelamkan cash flow Bapak,” pungkasnya.**
Artikel Terkait
Garuda Indonesia Siap Promosikan Wisata Jawa Tengah, Gubernur Luthfi: Ini Peluang Besar Dongkrak PAD