Senin, 22 Desember 2025

Cuman Gegara Komentar Miring, CEO Intel Merana Usai TSMC Cabut Diskon 40 Persen Untuk Pasokan Chipnya

Photo Author
- Minggu, 24 November 2024 | 20:23 WIB
Potret CEO Intel Corporation, Pat Gelsinger. (YouTube.com / Intel Newsroom)
Potret CEO Intel Corporation, Pat Gelsinger. (YouTube.com / Intel Newsroom)

suararembang.com - CEO Intel Corporation, Pat Gelsinger, menghadapi tantangan besar dalam usahanya memulihkan posisi perusahaan yang telah dipimpinnya sejak 2021 di pasar global.

Salah satu kendala yang dihadapi Gelsinger adalah hubungan yang kurang harmonis dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), pemasok chip untuk produksi manufaktur AI Intel.

Baca Juga: Kisah Inspiratif: Pemilik Miniso Ini Dulunya Anak Petani, Sekarang Punya Kekayaan Bersih Mencapai Rp40 Triliun

Menurut laporan Reuters, ketegangan itu muncul setelah Gelsinger, yang berasal dari Amerika Serikat, memberikan pernyataan kritis tentang “ketidakstabilan teknologi” akibat ketergantungan pada manufaktur di Taiwan.

Komentar tersebut berdampak serius, termasuk keputusan TSMC untuk mencabut diskon sebesar 40 persen pada wafer 3-nanometer, yang menjadi komponen penting dalam produksi chip AI Intel.

Baca Juga: Strategi Manajemen Brand untuk Tingkatkan Penjualan di E-Commerce

Akibatnya, margin keuntungan Intel tertekan, dan perusahaan menghadapi kritik publik yang menyebut bahwa produksi chip AI mereka gagal mencapai kesuksesan.

Para ahli teknologi di AS menilai Gelsinger kehilangan banyak kontrak kerja sama penting dan tidak mampu memenuhi permintaan pasar global.

Penurunan Pendapatan Intel

Pada tahun 2023, pendapatan Intel merosot menjadi 54 miliar dolar AS, atau sekitar Rp849 triliun.

Penurunan tersebut terjadi selama masa kepemimpinan Gelsinger, yang kini harus menghadapi potensi kerugian bersih sebesar 3,68 miliar dolar AS atau sekitar Rp57,8 triliun.

Namun, di tengah berbagai tantangan, Gelsinger tetap optimistis dengan rencana transformasinya. Ia menargetkan keuntungan sebesar 45 miliar dolar AS atau sekitar Rp707 triliun, dengan fokus untuk memimpin pasar global, khususnya di segmen chip PC AI.

Ambisi Gelsinger dalam Pembuatan Chip 18A Intel

Berkaca dari penurunan pendapatan Intel, tampaknya Gelsinger perlu sedikit bersabar karena proses produksi chip 18A masih mengalami kendala teknis.

Selain itu, Intel juga mendapatkan sejumlah penolakan dari para pelanggannya untuk menggunakan produk chip 18A. 

Di sisi lain, harga saham yang anjlok tak memupuskan ambisi Gelsinger untuk tetap fokus melaksanakan rencana perubahannya untuk lima tahun mendatang.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Sumber: Reuters

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X