Minggu, 21 Desember 2025

Pegadaian Resmi Menjadi Bank Emas Pertama di Indonesia

Photo Author
- Minggu, 12 Januari 2025 | 13:12 WIB
Pegadaian jadi bank emas pertama di Indonesia
Pegadaian jadi bank emas pertama di Indonesia

suararembang.com - PT Pegadaian telah mencatat sejarah baru dengan menjadi bank emas pertama di Indonesia setelah memperoleh izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Izin ini diberikan melalui surat bernomor S-325/PL.02/2024, yang memungkinkan Pegadaian untuk menjalankan berbagai kegiatan usaha bulion, termasuk deposito emas, pinjaman modal kerja berbasis emas, jasa titipan emas untuk korporasi, dan perdagangan emas. 

Transformasi Menuju Bullion Bank

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari penantian selama dua tahun.

Dengan izin ini, Pegadaian menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mendapatkan izin usaha bulion. Damar menambahkan bahwa bisnis inti Pegadaian selama ini didominasi oleh gadai emas, yang menyumbang sekitar 90% dari total omset perusahaan.

Hingga November 2024, Pegadaian mencatat transaksi gadai emas senilai Rp230 triliun, dengan total emas yang dijaminkan mencapai 92 ton, serta saldo tabungan emas sebesar 10,3 ton. 

Dukungan Pemerintah dan OJK

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, sebelumnya telah menyatakan dukungannya terhadap pembentukan bullion bank di Indonesia.

Ia menargetkan peresmian bullion bank pada tahun 2025 dan menunjuk Pegadaian sebagai institusi yang paling siap untuk menjalankan peran tersebut, mengingat layanan tabungan emas yang telah dimiliki perusahaan. 

OJK juga menyambut baik inisiatif ini dengan memberikan izin resmi kepada Pegadaian untuk melaksanakan kegiatan usaha bulion.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem emas di Indonesia dan mendorong hilirisasi emas, yang pada akhirnya akan meningkatkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. 

Rencana Pengembangan Bisnis

Sebagai bank emas, Pegadaian berencana untuk memperluas lini usahanya dengan menawarkan berbagai produk dan layanan baru.

Beberapa di antaranya meliputi deposito emas, pinjaman modal kerja berbasis emas, jasa titipan emas untuk korporasi, dan perdagangan emas.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah, menyatakan bahwa perusahaan menargetkan pertumbuhan kinerja produk-produk emas hingga 28% pada tahun 2025. 

Untuk mencapai target tersebut, Pegadaian akan fokus pada pembangunan ekosistem emas Indonesia yang terintegrasi. Hal ini mencakup kerja sama dengan pelaku ekosistem emas, termasuk produsen, manufaktur, dan pengusaha emas, baik domestik maupun internasional.

Dengan adanya ekosistem yang terintegrasi, diharapkan rantai pasok emas menjadi lebih kompetitif dan efisien, serta mampu menciptakan cadangan logam mulia yang stabil sebagai instrumen ketahanan ekonomi. 

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X