Minggu, 21 Desember 2025

Investasi Ekonomi Kreatif Tembus Rp90,1 Triliun, Menekraf Sebut Investor Kian Percaya

Photo Author
- Sabtu, 6 September 2025 | 20:00 WIB
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya (tengah) menyebut investasi sektor ekonomi kreatif tembus Rp90,1 triliun pada semester I 2025. (ekraf.go.id)
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya (tengah) menyebut investasi sektor ekonomi kreatif tembus Rp90,1 triliun pada semester I 2025. (ekraf.go.id)

JAKARTA, suararembang.com - Sektor ekonomi kreatif Indonesia terus menunjukkan geliat positif. Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) mencatat, nilai investasi pada semester I 2025 mencapai Rp90,1 triliun.

Angka ini melonjak signifikan dibanding capaian tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp64,22 miliar.

Baca Juga: Pemkab Rembang Genjot Kebangkitan Pasar Kreatif Lasem dengan Kemitraan Strategis

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyebut tren tersebut sebagai sinyal kepercayaan investor terhadap ekosistem ekraf nasional.

"Total investasi hingga semester I 2025 sudah menyentuh Rp 90,12 triliun, melampaui capaian tahun sebelumnya sebesar Rp64,22 miliar," ujar Riefky dalam keterangan di Jakarta, Sabtu 6 September 2025.

"Target jangka menengah diproyeksikan mencapai Rp 152,3-Rp 183,7 triliun pada 2029. Peningkatan investasi ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap ekosistem ekraf Indonesia yang semakin kompetitif,” imbuhnya.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diolah oleh Kementerian Ekraf, Singapura tercatat sebagai penyumbang terbesar investasi asing dengan Rp18,65 triliun.

Dari dalam negeri, DKI Jakarta menjadi magnet utama dengan nilai investasi naik dari Rp18,14 triliun pada 2024 menjadi Rp25,97 triliun pada 2025.

Dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR, Teuku Riefky juga menegaskan pentingnya mendorong ekraf sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional.

Program Setahun Bekerja Bergerak Berdampak, disebut menjadi pijakan awal penguatan kontribusi ekonomi kreatif dari berbagai daerah.

Kementerian Ekraf menargetkan empat indikator utama hingga 2029, yaitu pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), nilai ekspor, penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan investasi.

Tahun 2024, PDB ekraf tumbuh 5,69 persen dan diproyeksikan mencapai 6,12 persen pada 2029.

Sementara itu, ekspor subsektor ekraf pada Semester I 2025 sudah mencapai USD 13 miliar, dengan dominasi fesyen senilai USD 7,09 miliar, kriya USD 5,01 miliar, dan kuliner USD 767 juta.

Produk-produk kreatif Indonesia juga mulai memperluas pasar ke negara-negara seperti Swiss, Jepang, hingga Uni Emirat Arab.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X