REMBANG, suararembang.com – Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemkab Rembang lewat Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) sudah menjangkau 14 kecamatan.
Program ini menyalurkan 506 ton beras SPHP dan 34.804 liter minyak goreng hingga September 2025.
Kabid Ketahanan Pangan Dintanpan, Ajeng Trenggonowati, mengatakan pada Agustus lalu GPM digelar serentak secara nasional.
Bulan ini kegiatan berlanjut dengan tajuk GPM Buka Lapak di lima titik strategis.
“GPM Buka Lapak ini untuk membantu menstabilkan harga akibat inflasi. Komoditas yang dijual antara lain beras, minyak, gula, serta tambahan seperti telur, bawang merah, bawang putih, dan cabai,” kata Ajeng, Senin (22/9).
Baca Juga: Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP, Harga Pangan Stabil dan Akses Masyarakat Makin Luas
Program tersebut menyasar kelompok masyarakat rentan, seperti nelayan dan buruh pabrik.
Lokasi pelaksanaan antara lain TPI Tasikagung, TPI Kragan, pabrik sepatu PT Parkland World Indonesia (PWI), Alun-Alun Lasem, dan Pendapa Kecamatan Kaliori.
Ajeng menyebut minat warga bervariasi. Di wilayah nelayan, beras paling diminati, sementara di daerah buruh dan sentra non-beras warga lebih banyak membeli minyak goreng dan telur.
Baca Juga: Mendagri dan Mentan Klaim Harga Pangan Stabil di Tengah Tren Penurunan Inflasi Nasional
“Ini karena selisih harga pasar cukup tinggi, dan kita mendapat subsidi dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah,” jelasnya.
Untuk jadwal berikutnya, pelaksanaan GPM akan menyesuaikan kondisi inflasi daerah.
“Minggu ini ada beberapa kabupaten yang inflasinya tinggi, jadi mereka yang diminta menggelar GPM. Rembang saat ini masih aman,” pungkas Ajeng. ***
Artikel Terkait
Mentan Soroti Mafia Pangan hingga Pupuk Palsu yang Rugikan Petani