Minggu, 21 Desember 2025

Beras SPHP 1.200 Ton Nyaris Rusak di Gudang, DPR Geram, Bulog Beberkan Dampak ke Harga Pasar

Photo Author
- Jumat, 3 Oktober 2025 | 18:45 WIB
Beras SPHP menumpuk di gudang Bulog Tabahawa, Maluku Utara yang kena sidak Komisi IV DPR RI. (Instagram/titieksoeharto)
Beras SPHP menumpuk di gudang Bulog Tabahawa, Maluku Utara yang kena sidak Komisi IV DPR RI. (Instagram/titieksoeharto)

JAKARTA, suararembang.com - Polemik beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kembali mencuat setelah Komisi IV DPR RI menemukan 1.200 ton beras nyaris rusak di gudang Bulog Maluku Utara.

Temuan ini memicu sorotan tajam terhadap tata kelola cadangan beras pemerintah.

Baca Juga: Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP, Harga Pangan Stabil dan Akses Masyarakat Makin Luas

DPR Temukan 1.200 Ton Beras SPHP Nyaris Rusak

Dalam inspeksi mendadak pada 23 September 2025, Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, menemukan stok cadangan beras pemerintah (CBP) berubah warna setelah disimpan lebih dari satu tahun.

“Ternyata ada beras masuk Mei 2024, warnanya sudah abu-abu. Saya rasa kalau SPHP seperti ini, tidak layak,” ujar Titiek.

Ia menambahkan, DPR sudah sejak awal tahun meminta percepatan distribusi agar beras tidak menurun kualitasnya.

Baca Juga: Inflasi Pangan Diklaim Turun, Mendagri Tito Soroti Peran Penyaluran Beras SPHP

“Dari Februari saya sudah minta dikeluarkan. Kita mewakili rakyat kesel juga kayak begini,” tegasnya.

Respons Bulog: Reprocessing dan Uji Laboratorium

Direktur Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan langkah penyelamatan telah disiapkan.

Beras yang rusak akan diproses ulang atau reprocessing melalui pencucian dan uji laboratorium.

“Kami bersihkan, kami cuci ulang, lalu diuji laboratorium. Jika layak, akan disalurkan. Jika tidak, jadi pakan ternak,” jelasnya pada 2 Oktober 2025 di Jakarta.

Stok CBP Masih Aman hingga Akhir 2025

Bulog menyebut stok CBP saat ini mencapai 3,9 juta ton.

Dari jumlah itu, 2,95 juta ton berasal dari petani lokal, sementara sisanya dari impor akhir 2024.

Menurut Bulog, hanya 0,1 persen stok yang perlu menjalani reprocessing.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X