REMBANG, suararembang.com - Bupati Rembang, H. Harno, SE, membuka secara resmi NjajanFest 2.0 pada Jumat, 12 September 2025.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar ajang jualan, melainkan ruang pembelajaran dan pemberdayaan UMKM agar bisa naik kelas.
Foto: Hari Pertama NjajanFest 2.0 Berlangsung Meriah, Transaksi UMKM Tembus Rp278 Juta
Optimisme Bupati Harno disambut meriah oleh para pelaku UMKM. Mereka melihat NjajanFest sebagai peluang besar untuk memperluas pasar sekaligus meningkatkan keterampilan.
Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan PT Semen Gresik, acara ini menjadi bukti bahwa kolaborasi mampu memperkuat perekonomian lokal.
Baca Juga: Njajan Fest 2.0 Siap Digelar, UMKM Rembang Didorong Tembus Pasar Global
Rangkaian pembukaan festival diawali dengan arak-arakan Gunungan NjajanFest oleh komunitas seni Singo Wahyu Wibowo Sahabat Seni binaan PT Semen Gresik.
Prosesi adat pecah kendi dilakukan sebagai simbol pembuka rezeki bagi tenant UMKM. Setelah kendi pecah, masyarakat langsung berebut isi gunungan dalam suasana riuh penuh kebersamaan.
Festival juga menghadirkan QRIS Kenduri Rasa dari Bank Indonesia. Selama tiga hari penyelenggaraan, 1.200 porsi kuliner khas Rembang dibagikan gratis untuk pengunjung.
Di hari pertama, Lontong Tuyuhan—ikon kuliner Rembang—langsung ludes hanya dalam 10 menit.
Selain kuliner, NjajanFest menyuguhkan edukasi penting melalui Bhina Talk yang digelar RS Bhina Bhakti Husada. Talkshow kesehatan ini memberi wawasan seputar pola hidup sehat bagi masyarakat.
Kehadiran agenda ini menunjukkan bahwa NjajanFest tidak hanya mengangkat UMKM, tetapi juga berperan sebagai ruang edukasi publik.
Sulistyono, Kepala Unit Komunikasi dan CSR PT Semen Gresik, menegaskan bahwa festival ini hadir sebagai platform pemberdayaan UMKM.