JAKARTA, suararembang.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa mendapatkan pesan khusus dari ekonom global sekaligus Chairman Rockefeller Internasional, Ruchir Sharma.
Menurut Sharma, ekonomi RI mempunyai peluang tumbuh lebih tinggi asalkan memberikan kebebasan sektor swasta dan tidak terjebak belanja sosial berlebihan.
Mulanya, pengamat ekonomi, Rhenald Kasali menyoroti pergantian Menkeu dari Sri Mulyani ke Purbaya dalam reshuffle Kabinet Merah Putih yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 8 September 2025.
Perihal itu, Rhenald menilai, Purbaya muncul dengan gaya terlalu percaya diri saat menuturkan saat berbicara mengenai ekonomi RI di hadapan publik.
“(Purbaya) ketika muncul langsung 'koboy' nih, langsung mengatakan jago ekonomi. Benarkah dia jago? Kita akan lihat nanti,” ujar Rhenald dalam siniar YouTube Prof. Rhenald Kasali yang tayang Kamis, 11 September 2025.
Rhenald lalu mengingatkan, tantangan ekonomi global saat ini sebenarnya tidak ringan dan perlu stategi yang matang dalam menentukan langkah ekonomi negara, termasuk di Indonesia.
“Tantangan global ini memang tidak mudah, penuh dengan cobaan. Apalagi ekor pandemi Covid-19 masih terasa sampai sekarang,” tambahnya.
Menurut Rhenald, Indonesia sebenarnya membutuhkan Menkeu yang jujur dan independen agar langkah strategis ekonomi dapat tercapai dengan maksimal.
“Yang kita butuhkan bukan hanya orang pinter, tapi orang yang jujur. Bisa mengatakan apa adanya kepada atasannya dan masyarakat,” tegasnya.
“Independen itu kunci, agar tidak terbebani dengan beban politik,” imbuh Rhenald.
Dalam kesempatan yang sama, Rhenald mengungkap percakapannya dengan Chairman Rockefeller Internasional, Ruchir Sharma mengenai prospek ekonomi Indonesia.
Nama Sharma dikenal luas di dunia sebagai investor sekaligus penulis buku terkenal bertajuk "Breakout Nations" (2012). Begini katanya:
Kebangkitan RI Pasca-Krisis Ekonomi