REMBANG, suararembang.com - Menjelang bulan suci Ramadan 1446 H, Kabupaten Rembang mencatat pencapaian menggembirakan. Hingga akhir Februari, tidak ada lagi kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang ditemukan di wilayah tersebut.
Kabar baik ini membawa kelegaan bagi para peternak dan pedagang ternak yang sebelumnya terdampak wabah.
Baca Juga: Pasar Hewan Pamotan dan Kragan Kembali Dibuka, Pedagang Diminta Patuhi Prosedur Kesehatan
Kabupaten Rembang Nol Kasus PMK, Pasar Hewan Kembali Normal
Setelah sempat mengalami pembatasan ketat, lalu lintas perdagangan hewan ternak kini kembali berjalan lancar. Peternak bisa bernapas lega karena ternak mereka tidak lagi terancam oleh wabah yang sempat meresahkan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan, mengonfirmasi bahwa berdasarkan hasil pemantauan petugas di pasar hewan, tidak ditemukan sapi yang menunjukkan gejala PMK pada pekan pertama pembukaan kembali pasar.
“Dari hasil pemantauan di lapangan, kasus PMK hampir nol. Yang tersisa hanya proses penyembuhan ternak yang sebelumnya terinfeksi. Angka penambahan kasus sudah sangat rendah, bahkan bisa dikatakan tidak ada,” ujar Agus pada Selasa (25/2).
Baca Juga: Pemkab Rembang Siagakan 6 Dokter Hewan Hadapi PMK, Cek Kontaknya di Sini!
Vaksinasi Massal Jadi Kunci Pencegahan PMK
Meskipun Kabupaten Rembang telah dinyatakan bebas kasus PMK, upaya pencegahan tetap menjadi prioritas utama. Pemerintah daerah terus menggencarkan vaksinasi ternak sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kekebalan terhadap virus PMK.
“Kami terus menggenjot vaksinasi agar ternak di Rembang tetap terlindungi. Ini penting agar wabah PMK tidak kembali merebak di Kota Garam,” tambah Agus.
Langkah vaksinasi ini selaras dengan program nasional yang menargetkan eradikasi PMK secara menyeluruh di Indonesia. Dengan pengawasan ketat dan vaksinasi masif, diharapkan Kabupaten Rembang bisa sepenuhnya terbebas dari ancaman PMK.
Harapan Peternak Jelang Ramadan
Menjelang Ramadan, kondisi ini menjadi angin segar bagi peternak. Mereka kini dapat menjalankan usaha dengan lebih tenang, tanpa dihantui kekhawatiran akan wabah.
Stabilitas ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan hewan ternak di pasar, sekaligus menstabilkan harga menjelang bulan penuh berkah.
Kabupaten Rembang membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat, wabah PMK bisa dikendalikan. Dengan vaksinasi yang terus digencarkan dan pengawasan ketat, sektor peternakan di daerah ini berpeluang semakin berkembang dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.
Artikel Terkait
Pasar Hewan Pamotan dan Kragan Kembali Dibuka, Pedagang Diminta Patuhi Prosedur Kesehatan