SUARAREMBANG.COM - Kementerian Kesehatan mengonfirmasi bahwa jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Namun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik menghadapi kondisi ini. Pasalnya, varian virus yang beredar saat ini bukanlah jenis yang berbahaya atau mematikan.
Baca Juga: Waspada Varian Baru Covid-19! Kasus Naik di Thailand dan Singapura, Kemenkes Ingatkan RI Siaga
Pernyataan ini disampaikan Menkes Budi usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 3 Juni 2025.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua setengah jam, Budi menyampaikan laporan terbaru terkait situasi pandemi di Indonesia.
Varian Baru Tidak Mematikan
Meski jumlah kasus meningkat, Budi menyebut bahwa kondisi ini belum tergolong darurat. Pemerintah terus memantau penyebaran virus secara ketat melalui sistem pengawasan yang tersedia di pusat-pusat kesehatan.
Baca Juga: Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Rumah Sakit Diimbau Waspadai Varian Baru COVID-19 Tahun 2025
"Masih ‘odometer’-nya puluhan. Itu pun terpantau di beberapa pusat surveillance yang kami monitor,” jelas Menkes.
Budi menekankan bahwa varian Covid-19 kali ini tergolong ringan dan tidak berbahaya. Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak bereaksi berlebihan.
“Kenaikan ini (Covid-19) adalah varian yang relatif tidak mematikan. Jadi, enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat nggak panik," ujarnya.
Kesiapan Pemerintah dan Mitigasi Berkelanjutan
Menurut Budi, langkah mitigasi tetap dijalankan oleh pemerintah untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Namun, kondisi saat ini sangat berbeda dari masa-masa awal pandemi.
Kenaikan kasus tidak memberikan dampak signifikan terhadap kapasitas fasilitas kesehatan maupun angka kematian.
Dengan kata lain, situasi masih terkendali. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan mengikuti protokol yang berlaku, tanpa perlu panik atau cemas berlebihan.**