REMBANG, suararembang.com - Vitamin C sering kali dianggap sebagai suplemen tambahan untuk mencegah virus atau sekadar teman perjalanan lewat minuman serbuk instan.
Dilansir dari Vogue dalam laporannya yang terbit pada Minggu, 17 Agustus 2025, peran vitamin ini jauh lebih penting dalam menjaga kesehatan tubuh.
Baca Juga: Desa Ini Sulap Tanaman Herbal Jadi Senjata Hadapi Stunting, Wabup Rembang Turun Tangan!
Banyak orang masih percaya, segelas jus jeruk setiap pagi sudah cukup memenuhi kebutuhan vitamin C harian.
Namun, para ahli menegaskan bahwa asupan dari makanan saja sering kali tidak cukup. Suplemen bisa menjadi solusi untuk menjaga kadar vitamin C tetap stabil.
“Vitamin C adalah antioksidan yang memiliki sifat antiinflamasi, membantu penyembuhan luka, menjaga integritas kulit, sekaligus meningkatkan penyerapan zat besi,” ujar Elizabeth Sharp, dokter spesialis kedokteran kecantikan dalam laporan Vogue.
Selain itu, vitamin C juga sangat penting dalam produksi dan perawatan kolagen. Kolagen merupakan protein utama yang membentuk kulit, tulang rawan, tendon, ligamen, hingga pembuluh darah.
Dengan kata lain, kekurangan vitamin C bisa berdampak langsung pada kesehatan jaringan tubuh.
Banyak produk suplemen vitamin C hadir di pasaran, mulai dari tablet kunyah, kapsul, hingga bubuk minuman. Bentuknya beragam agar mudah disesuaikan dengan gaya hidup masing-masing orang. Namun, pemilihan dosis dan jenis suplemen tetap harus diperhatikan.
Ahli gizi menekankan, kebutuhan harian vitamin C pada orang dewasa rata-rata sekitar 65 hingga 90 miligram.
Sementara itu, batas atas yang dianggap aman adalah 2.000 miligram per hari. Melebihi angka tersebut bisa menimbulkan efek samping seperti sakit perut atau diare.
“Banyak orang mengira semakin tinggi dosis vitamin C semakin baik, padahal yang berlebihan bisa menimbulkan masalah pencernaan,” jelas seorang pakar nutrisi dalam laporan Vogue.
Manfaat lain dari vitamin C juga dirasakan pada sistem imun. Suplemen ini membantu sel-sel kekebalan tubuh bekerja lebih optimal dalam melawan infeksi.
Tak heran, banyak orang memilih mengonsumsinya saat musim hujan atau ketika kondisi tubuh mulai terasa lelah.