REMBANG, suararembang.com - Pemerintah Desa Dadapan, Kecamatan Sedan, terus menunjukkan inovasi dalam memajukan ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat.
Terbaru, desa ini menggelar pelatihan pemanfaatan tanaman herbal yang bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Al-Anwar Sarang. Kegiatan ini dilaksanakan di Joglo Tani, Desa Dadapan, pada Selasa (5/8/2025).
Baca Juga: Seru! ASN Rembang Gelar Fun Game Sepak Bola Antar-OPD, Wabup Hanies Buka Langsung di Stadion Krida
Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ atau yang akrab disapa Gus Hanies. Ia menilai kolaborasi tersebut merupakan bentuk nyata pemanfaatan potensi lokal dalam menjawab tantangan nasional.
“Kegiatan ini sangat positif, mengajarkan masyarakat untuk memanfaatkan tanaman herbal di lingkungan sekitar. Saya berharap ini bisa jadi contoh bagi desa-desa lain, minimal di wilayah Kecamatan Sedan,” ujar Gus Hanies.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam delapan program prioritas pembangunan (astacita), terutama terkait penguatan ketahanan pangan.
Baca Juga: Rembang Peringati Hari Jadi ke-284, Wabup Hanies: Bangkit dan Sejahtera Jadi Komitmen Bersama
“Program ini mendukung arahan Presiden Prabowo dalam astacita, terutama terkait ketahanan pangan. Pemkab wajib mendukung dan menyebarluaskan kegiatan seperti ini ke seluruh wilayah Rembang,” tambahnya.
Tak hanya berhenti di pelatihan, Gus Hanies berharap semangat pemberdayaan tetap terjaga meski masa tugas mahasiswa KKN telah usai.
“Kalau mahasiswa KKN pulang, jangan sampai semangat ini ikut hilang. Harus istiqomah, terus dilanjutkan, karena ini program yang sangat bermanfaat,” tegasnya.
Pelatihan herbal keluarga ini bertujuan membekali masyarakat agar lebih mandiri dalam menjaga kesehatan. Salah satu mahasiswa KKN, Nihayatus Sa’adah, menjelaskan bahwa pelatihan ini muncul dari potensi tanaman obat-obatan yang melimpah di Desa Dadapan.
"Jadi melihat potensi yang ada di Desa Dadapan di sini memang banyak terkait tanaman obat-obatan, jadi output yang diharapkan ini nanti warga bisa mengoptimalkan terkait apa yang ada di Desa Dadapan," tuturnya.
Peserta pelatihan diajari cara membuat dua produk herbal, yakni Curcuma Pro dan Curcuma Platinum. Kedua produk tersebut difokuskan untuk mendukung kesehatan keluarga dan sebagai alternatif dalam penanganan stunting.
“Untuk pelatihan sekarang kita akan pelatihan pembuatan curcuma pro dan curcuma platinum, itu tentang obat-obatan lebih mengarah kepada mengatasi stunting,” jelasnya.
Artikel Terkait
28 Santri Rembang Ikuti MQK Jateng 2025, Pesan Wabup Hanies: Tunjukkan Performa Terbaik untuk Daerah