kesehatan

Program Cek Kesehatan Gratis Sentuh 30 Juta Orang, Pemerintah Kejar Target 60 Juta Penerima

Sabtu, 20 September 2025 | 21:00 WIB
Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, dalam konferensi pers di Kantor Badan Komunikasi Pemerintah, Jakarta, Rabu (18/9).

Pada bayi baru lahir, ditemukan lima masalah utama, yaitu kelainan saluran empedu, berat lahir rendah, penyakit jantung bawaan kritis, hipotiroid kongenital, dan defisiensi enzim G6PD.

Untuk balita, gangguan yang paling sering muncul adalah gigi karies, anemia, stunting, gizi kurang, serta perkembangan yang tidak normal.

Sedangkan pada orang dewasa, masalah terbanyak meliputi rendahnya aktivitas fisik, obesitas, hipertensi, hingga kelebihan berat badan.

Endang mengingatkan masyarakat agar tidak hanya memanfaatkan layanan ini, tetapi juga mengubah gaya hidup.

“Sekolah-sekolah juga dikunjungi dan orang tua mengizinkan anak-anaknya untuk cek kesehatan gratis,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya olahraga teratur, membatasi konsumsi makanan manis, asin, dan berlemak, serta disiplin mengonsumsi obat bila memang diperlukan.

Selain program CKG, Kemenkes juga tengah mengembangkan integrasi data kesehatan melalui SatuSehat.

Platform ini mempermudah masyarakat untuk mengakses rekam medis digital dari puskesmas hingga rumah sakit.

Integrasi ini diharapkan mempercepat deteksi dini penyakit dan memastikan tindak lanjut perawatan lebih efisien.

Dengan dukungan infrastruktur kesehatan digital dan komitmen pemerataan layanan, pemerintah berharap program Cek Kesehatan Gratis dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.

Target besar 60 juta penerima manfaat tahun 2025 diharapkan menjadi langkah penting menuju Indonesia yang lebih sehat dan produktif.

***

Halaman:

Tags

Terkini