Ia menegaskan perlunya monitoring, evaluasi, dan supervisi yang akuntabel, bukan sekadar formalitas.
Rekomendasi Pelaksanaan MBG
Tan juga menyampaikan beberapa saran agar MBG lebih tepat sasaran. Ia meminta Badan Gizi Nasional (BGN) tidak memaksakan pelaksanaan MBG hanya melalui SPPG.
“Wilayah 3T nggak bisa membangun dapur SPPG mewah yang harganya miliaran, maka kita harus membina kantin sekolah,” tegasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya kerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam hal supervisi dan evaluasi. Ia menyebut keterlibatan BPOM bukanlah solusi tepat.
Soal anggaran juga menjadi sorotan. Tan mendesak adanya transparansi keuangan agar publik mengetahui siapa penyedia dan pengelola dapur MBG.
“Transparansi keuangan di mana dapur dan penyedia diketahui publik, nggak diem-dieman,” katanya.
Tak hanya itu, ia mengingatkan bahwa makanan bergizi perlu dibarengi dengan edukasi gizi kepada siswa. Edukasi ini dinilai penting agar anak-anak lebih menghargai sayuran dan makanan sehat lain.
Sorotan Publik
Program MBG menjadi perhatian publik setelah kasus keracunan makanan muncul di sejumlah daerah.
Kritik Tan Shot Yen pun semakin memperkuat desakan agar pemerintah memperbaiki program ini, tidak hanya dari segi menu tetapi juga dari sisi pengawasan dan transparansi.
***