SIJUNJUNG, suararembang.com - Penemuan Rafflesia hasseltii yang mekar di hutan Sumatera Barat menjadi perhatian dunia.
Bunga langka yang dijuluki “si muka harimau” itu mekar di kawasan Hiring Batang Sumi, Kecamatan Sumpur Kudus, Sijunjung, setelah penantian 13 tahun.
Ekspedisi langka ini dipimpin ahli biologi University of Oxford, Dr. Chris Thorogood, bersama pemandu asal Bengkulu, Septian Andriki, serta tim pendukung yang lain.
Momen mekarnya Rafflesia hasseltii viral karena dianggap sangat langka dan menyentuh secara emosional.
Septian yang menunggu bertahun-tahun untuk melihat bunga itu di habitat aslinya tidak mampu menahan air mata.
Ia menangis haru saat kelopak bunga perlahan terbuka pada malam hari.
Video itu beredar luas dan menarik perhatian komunitas ilmiah dunia.
University of Oxford juga menyoroti momen tersebut melalui unggahan resmi.
“Rafflesia hasseltii, tanaman yang lebih sering dilihat oleh harimau daripada manusia,” tulis akun Instagram @oxford_uni pada Sabtu, 22 November 2025.
Oxford menjelaskan beratnya perjalanan tim saat menembus hutan Sumatra.
“Kemarin, Dr Chris Thorogood, termasuk Septian Andrikithat yang juga ada di video, berjalan siang dan malam melintasi hutan hujan Sumatera yang dijaga harimau untuk menemukan Rafflesia hasseltii,” tulis mereka.
“Hanya sedikit orang yang pernah melihat bunga ini, dan tim, luar biasanya, menyaksikannya mekar di malam hari,” lanjut Oxford.
Kisah Pemandu Bengkulu yang Menanti Bertahun-tahun
Septian Andriki membagikan ceritanya dalam unggahan Instagram @bujangpalala44 pada Jumat, 21 November 2025.
Ia merasa bersyukur dapat terlibat langsung dalam ekspedisi tersebut.
“Saya bisa bertemu dan melihat jamur Rafflesia muka harimau (Rafflesia hasseltii),” tulis Septian.