Senin, 22 Desember 2025

Gedung Baru SLB Negeri Lasem Resmi Dibuka: Fasilitas Lengkap dan Modern

Photo Author
- Rabu, 18 Desember 2024 | 18:27 WIB
Tingkatkan Layanan Pendidikan Difabel, Sekda Jateng Resmikan SLB Negeri Lasem
Tingkatkan Layanan Pendidikan Difabel, Sekda Jateng Resmikan SLB Negeri Lasem

suararembang.com - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, meresmikan gedung baru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Lasem di Kabupaten Rembang pada Rabu (18/12/2024).

Gedung ini diharapkan menjadi solusi bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Rembang dan sekitarnya untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Baca Juga: Artis Ini Bangun Sekolah dan Tak Masalah SPP Dibayar Pakai Buah-buahan

“Ini adalah upaya kita bersama untuk menyediakan sarana SLB yang representatif dan nyaman bagi anak-anak kita,” ujar Sumarno dalam sambutannya.

SLB Negeri Lasem kini dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, seperti ruang kelas, perpustakaan, ruang praktik, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), dan ruang pembelajaran khusus.

Fasilitas ini dirancang agar para siswa dapat belajar dengan nyaman dan berkembang secara maksimal.

Sumarno juga mengungkapkan rencana penyediaan transportasi khusus bagi siswa berkebutuhan khusus.

Baca Juga: Dindikpora Rembang Tegaskan Tidak Ada Anak Dikeluarkan dari TK Darul Fiqri

“Ke depan, kami akan memikirkan sarana penjemputan di titik-titik tertentu atau shuttle,” jelasnya. Namun, hal ini masih membutuhkan kajian lebih lanjut terkait anggaran dan aset.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Uswatun Kahasanah, pembangunan SLB Negeri Lasem menelan biaya sebesar Rp7,3 miliar, yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

SLB ini melayani 150 siswa dengan berbagai jenis kebutuhan khusus, seperti tuna grahita, tuna daksa, tuna rungu, tuna netra, dan tuna laras.

“Dengan diresmikannya gedung ini, SLB Negeri Lasem memiliki 24 ruang kelas, tiga ruang pembelajaran khusus, dan fasilitas lain yang ramah disabilitas,” terang Uswatun.

Kepala SLB Negeri Lasem, Peni Widati, mengungkapkan bahwa gedung lama sudah tidak mampu menampung jumlah siswa dan tenaga pendidik.

“Gedung lama hanya seluas 500 m², dan kami terpaksa menyekat empat ruang kelas SD menjadi 10 ruang kelas,” ujarnya.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Sumber: jatengprov.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X