pendidikan

Kisah Haru Ibu Pengupas Bawang di Makassar: Anaknya Kini Bisa Sekolah Gratis di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 September 2025 | 09:30 WIB
Kisah haru ibu pengupas bawang di Makassar yang lega anaknya bisa sekolah gratis di Sekolah Rakyat gagasan Presiden Prabowo.

 


MAKASSAR, suararembang.com
 – Hidup serba kekurangan tidak membuat Marhani berhenti berdoa untuk masa depan anaknya.

Perempuan yang setiap hari bekerja mengupas bawang ini kini bisa bernapas lega. Anaknya, Muhammad Raihan Firmansyah, diterima di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar.

Baca Juga: Pemkab Rembang Bentuk Satgas Makan Bergizi Gratis untuk Perkuat Program di Sekolah

Sekolah ini merupakan bagian dari program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto. Seluruh biaya ditanggung, sehingga orang tua seperti Marhani tidak lagi terbebani urusan biaya pendidikan.

“Merasa terima kasih sekali ada Sekolah Rakyat begini. Alhamdulillah, bersyukur sekali dengan anak saya sekolah di sana. Setidaknya mengurangi sedikit beban ekonomi, karena semua di sana ditanggung. Ya, berkah buat keluarga kami, buat Raihan terutama,” ungkap Marhani dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di rumahnya, Jumat (11/9).

Kehidupan Berat Sehari-hari

Marhani mengaku hanya mendapat Rp1.000 untuk setiap kilogram bawang yang ia kupas.

Baca Juga: Momen Gibran Datangi Sekolah Rakyat di Malam Hari, Bagikan Donat untuk Para Siswa dan Mengenang Pengalaman Masa Lalu

Pekerjaan itu pun tak selalu lancar, sebab harus menunggu pasokan dari bos tempatnya bekerja. Raihan bersama empat saudaranya kerap ikut membantu.

“Bantu-bantu saya. Kalau misalnya ada bawang masuk, yang pergi angkut rumahnya bos, baru dibawa ke rumah. Setelah itu bersih, dibawa lagi ke sana, ditimbang,” ceritanya.

Sementara itu, suaminya membuka bengkel tambal ban. Namun, penghasilannya tidak menentu karena belakangan pelanggan semakin sepi.

Kondisi inilah yang membuat keluarga mereka kerap kesulitan memenuhi kebutuhan harian, apalagi untuk biaya sekolah.

Cita-cita Raihan: Dari Dokter Jadi Polisi

Raihan sendiri mengaku tak pernah membayangkan bisa bersekolah lagi. Kondisi ekonomi keluarga yang semakin sulit hampir membuatnya berhenti menuntut ilmu.

Kini, ia tinggal di asrama SRMA 26 Makassar dan menikmati fasilitas yang layak.

“Bagus. Lengkap, ada meja belajar, kipas, tempat tidur nyaman,” katanya.

Halaman:

Tags

Terkini