pendidikan

Manusia vs Teknologi, Wamen Dikti Stella Christie Imbau Masyarakat Pandai Manfaatkan AI Agar 'Tidak Kalah Telak'

Jumat, 10 Januari 2025 | 15:00 WIB
Wamen Dikti Stella Christie (kanan) saat bersama CEO NVIDIA, Jensen Huang. (Instagram.com/@prof.stellachristie)

suararembang.com -Belakangan ini, mulai muncul kekhawatiran di masyarakat mengenai potensi teknologi yang bisa menggantikan peran sumber daya manusia (SDM). Beberapa orang bahkan merasa cemas bahwa mereka akan dikendalikan oleh teknologi di masa depan.

Di sektor pekerjaan, kecemasan ini semakin nyata dengan kemunculan teknologi-teknologi yang dirancang untuk menggantikan tugas manusia.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, membahas isu ini dalam siniar YouTube Kick Andy yang tayang pada Senin, 5 Januari 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Stella mengakui pesatnya perkembangan teknologi saat ini dan menyatakan bahwa manusia memang telah kalah oleh teknologi.

Baca Juga: AI Meta: Fitur Canggih yang Jadi Tren di Kalangan Artis dan Content Creator

Lalu, apa saja yang menjadi sorotan Wamen Dikti terkait kekhawatiran masyarakat akan perkembangan teknologi? Berikut adalah ulasan lengkapnya.

AI Jauh Lebih 'Ingat' daripada Manusia

Dalam kesempatan yang sama, Stella memberi contoh tentang keberadaan artificial intelligence (AI) dalam bidang teknologi.

"Sebenarnya, melihat keadaan sekarang dalam beberapa bidang kita (manusia) sudah kalah (dengan teknologi)," tuturnya.

Wamen Dikti RI itu menyebut salah satunya tentang AI yang memiliki kemampuan lebih ketimbang manusia dalam hal memori atau ingatan.

Baca Juga: Pemkab Rembang dan UIN Gus Dur Tingkatkan Akses Pendidikan melalui Program Beasiswa

"Misalnya, kalau kita lihat tentang memori atau ingatan tentu saja AI dan teknologi jauh lebih ingat daripada manusia yang sering lupa," tuturnya.

Tabungan Pengetahuan Manusia Terbatas

Stella menjelaskan manusia memiliki kemampuan terbatas dalam mengumpulkan pengetahuannya dalam berbagai bidang kehidupan.

Sementara teknologi yang kini telah berkembang pesat, mampu 'menabung' pengetahuan manusia itu untuk memudahkan mereka melihat kembali hal-hal yang sebelumnya telah terjadi.

Halaman:

Tags

Terkini