"Kita lihat 'tabungan' pengetahuan atau repository knowledge," ujar Stella.
"Apa yang ada di otak kita, karena kita acapkali lupa dan tidak ingat semua hal, itu lebih terbatas secara jumlah daripada internet, chat gpt, dan lainnya," jelasnya.
Manusia Tidak Sepenuhnya Kalah dari Teknologi
Wamen Dikti RI membeberkan tentang kekuatan teknologi masa kini juga tidak membuat manusia sepenuhnya kalah.
Stella meredam kekhawatiran masyarakat itu dengan menyebut AI dapat menguntungkan bagi manusia apabila pandai dalam penggunaannya.
"Tapi kalau kita meyakini manusia kalah telak dengan teknologi, menurut saya jawabannya 100 persen tidak," ungkapnya.
Seperti kekhawatiran masyarakat tentang AI, Stella menilai teknologi tersebut hanyalah sebuah alat.
"AI itu adalah alat, teknologi itu adalah alat, kalau kita pintar-pintar menggunakan alat itu kita tidak akan kalah," tegasnya.
Di sisi lain, Stella juga mengingatkan jika manusia tidak pandai menggunakan AI, maka manusia akan kalah.
"Tapi tentu saja, jika kita tidak bisa menggunakan alat itu kita akan kalah," tandasnya.
Kelebihan Manusia Ketimbang Teknologi: Segalanya Tidak Harus Diingat
Dalam kesempatan yang sama, Stella menyebut manusia memiliki kelebihan tersendiri daripada teknologi.
"Seperti soal ingatan, kita sebenarnya memiliki kelebihan bahwa semua hal tidak mesti diingat," ucapnya.
Stella menjelaskan untuk sebagian hal tertentu justru lebih bagus agar manusia tidak mengingatnya.
"Malah ada hal yang membuat kita untuk tidak mengingatnya, yang tidak penting-penting, lupa hal yang tidak baik itu juga bagus" jelasnya.